Kapolri: Bom Surabaya merupakan balas dendam dari kericuhan di Mako Brimob



KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan ledakan bom di tiga gereja di Surabaya dipicu dari kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua.  Kelompok teroris merasa memiliki momentum untuk membalaskan dendam mereka kepada aparat keamanan.

"Dengan adanya kericuhan di Mako Brimob, membuat sel-sel yang memang sudah panas ditambah lagi dengan mungkin adanya perintah ISIS, mereka pun ambil momentum untuk lakukan pembalasan itu," ujar Tito dalam konfierensi pers di Surabaya, Minggu (13/5).

Tito menjabarkan kedua peristiwa yang terjadi selama satu pekan ini didalangi kelompok teroris, Jamaah Ansharut Daulah (JAD).  Kelompok itu, sebutnya, kecewa dengan aksi penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap para pemimpinnya mulai dari Amman Abdurrahman hingga Zainal Anshori. 


Dengan ketiadaan dua tokoh itu, kelompok JAD mengangkat salah seorang pemimpinnya yang sebelumnya adalah Ketua JAD Surabaya. Dengan diangkatnya pimpinan baru JAD dari Surabaya, maka serangan pun dilakukan di kota itu.

"Jadi peristiwa di Mako Brimob sebenarnya juga bukan hanya sekadar perkara makanan, tapi lebih dari itu. Mereka sudah kecewa, panas lebih dulu. Akhirnya sel-sela ini bergerak menunggu momentum," ujar Tito.

Seperti diberitakan, ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya. Ketiga gereja itu yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Sebelum Ledakan Hingga pukul 11.05, jumlah korban menjadi 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri: Kerusuhan di Mako Brimob Picu Serangan Bom Surabaya"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto