KONTAN.CO.ID - CAPE CANAVERAL. Kapsul tanpa awak SpaceX Crew Dragon berhasil diluncurkan NASA pada hari Sabtu, (2/3) menuju stasiun luar angkasa internasional. Wahana antariksa itu diluncurkan dengan roket Falcon 9 pukul 02.49 EST waktu setempat. Peluncuran pesawat ruang angkasa ini menjadi tonggak sejarah penting bagi perusahaan ruang angkasa Elon Musk untuk memulai kembali misi angkasa luar angkasa yang diluncurkan dari tanah AS sendiri yang rencananya mengirim manusia tahun ini. Mengutip
Reuters, Kapsul Dragon SpaceX setinggi 16 kaki (4,9 meter), yang diluncurkan dengan roket Falcon 9 membawa boneka uji yang dijuluki Ripley.
Kapsul itu berhasil lepas dari roket sekitar 11 menit kemudian, memicu sorakan di ruang kontrol, dan memulai perjalanannya ke stasiun ruang angkasa. Tiga awak stasiun itu diharapkan menyambut salam kapsul, membawa 400 pon (181 kg) perlengkapan dan alat uji, Minggu pagi dini hari, kata NASA. Selama lima hari kapsul ini akan tinggal di stasiun luar angkasa. Astronot A. Anne Annelain dan astronot Kanada David Saint-Jacques akan melakukan tes dan memeriksa kabin Crew Dragon selama periode tersebut. Mengutip
The Theguardian, NASA mengakhiri program pesawat ulang-aliknya pada tahun 2011, sebagai gantinya memilih untuk bekerja dengan SpaceX dan Boeing Elon Musk pada program awak komersial. Sejak itu, NASA bergantung pada pesawat ruang angkasa Rusia Soyuz untuk membawa astronot ke luar angkasa, yang berharga US$ 81 juta per kursi (£ 61 juta). "Ini benar-benar pencapaian yang signifikan dalam sejarah penerbangan luar angkasa Amerika," kata administrator NASA, Jim Bridenstine. Jim mengatakan, pihaknya ingin memastikan bahwa mereka menjaga kemitraan dengan Rusia, yang telah sangat kuat untuk jangka waktu yang lama, kembali ke era Apollo Soyuz, tetapi AS juga ingin memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan sendiri untuk bolak-balik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. "Sehingga kita dapat memiliki kemitraan yang kuat di mana mereka dapat meluncurkan roket kita dan kita dapat meluncurkan roket mereka," imbuhnya.
Namun menurutnya, tonggak besar lain di sini adalah gagasan bahwa AS bukan sebagai agen, seperti NASA, AS tidak membeli, memiliki dan mengoperasikan roket sendiri pada saat ini. "Kita sedang mencari masa depan di mana kita bisa menjadi pelanggan, satu pelanggan dari banyak pelanggan di pasar komersial yang sangat kuat di orbit Bumi yang lebih rendah," bebernya. Kapsul kru diharapkan mencapai ISS pada pukul 6.05 pagi pada hari Minggu waktu setempat. Kapsul ini mengantarkan sekitar 400 pon kargo dan tinggal selama sekitar lima hari sebelum kembali ke Bumi. Uji coba yang mengangkut penumpang untuk pertama kalinya diperkirakan baru bisa dilakukan paling cepat bulan Juli. Para astronot Bob Behnken dan Doug Hurley telah disiapkan untuk penerbangan.
Editor: Noverius Laoli