Kapuas Prima Coal catatkan kinerja cemerlang sampai tengah tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk catatkan kinerja apik sampai tengah tahun ini. Tercatat pertumbuhan pendapatan perusahaan sampai 140,87%. Sedangkan pada laba bersih, Kapuas Prima Coal (KPC) catatkan pertumbuhan 662,77%.

Menilik laporan keuangan perusahaan, sampai semester I-2018 tercatat penjualan sebesar Rp 372,53 miliar atau tumbuh 140,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 154,65 miliar.

Untuk penjualan, seng menjadi kontributor pendapatan terbesar dengan menyumbang Rp 209,29 miliar, sedangkan timbal dan perak masing-masing sebesar Rp 116,51 miliar dan Rp 46,73 miliar.


“Dari volume konsentrat, selama semester I, seng kurang lebih 6.900 ton dan timbal kurang lebih 8.800 ton,” jelas Hendra Wiliam, Direktur KPC kepada kontan.co.id, Senin (30/7).

Peningkatan penjualan tersebut juga dibarengi kenaikan beban pokok penjualan perusahaan menjadi Rp 181,1 miliar atau tumbuh 88,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 95,9 miliar.

Hendra menjelaskan kenaikan tersebut sejalan dengan pendapatan yang bertumbuh signifikan pula. Oleh sebab itu, ke depan perusahaan akan menerapkan efisiensi tenaga kerja kontraktor. Adapun beban pokok penjualan lini kontrator tercatat sebesar Rp 101,91 miliar.

“Kami upayakan menekan biaya kontraktor ke depan biar semakin rendah. Strategi itu juga berhubung harga komoditas seng dan timbal sedang turun sejak dua bulan terakhir,” ujarnya.

Untuk terus meningkatkan penjualan, Hendra bilang perusahaan juga telah telah melakukan peningkatan kapasitas produksi sejak tahun 2017 dari 1.500 ton perhari menjadi 2.500 ton perhari. 

Selain itu, dijelaskan KPC juga sudah melakukan kontrak jual beli konsentrat sampai dengan akhir tahun nanti dengan salah satu perusahaan besar di Hong Kong, Merlion Resources Holding Limited. “Kontraknya kurang lebih per bulan US$ 3 juta – US$ 4 juta,” ujarnya.

Oleh sebab itu, perusahaan optimis dapat mencapai target akhir tahun dengan pendapatan mencapai Rp 1 triliun rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .