Kapuas Prima incar laba bersih hingga Rp 40 miliar



KONTAN.CO.ID - Perusahaan tambang, PT Kapuas Prima Coal Tbk membidik penjualan produk galena ke pasar ekspor. China menjadi negara tujuan, karena memiliki smelter yang bisa mengolah tambang tersebut.

Hendra William Direktur Kapuas Prima Coal menyatakan tahun ini pihaknya akan fokus pada penjualan galena. Hal itu sudah dilakukan sejak 2015. "Biji besi belum produksi lagi, karena sampai saat ini harga biji besi belum cukup bagus," terang Hendra usai public expose di BEI, Selasa (26/9).

Dia menyatakan, penjualan galena tersebut memberikan kontribusi dominan pada revenue perusahaan. Tahun ini, Kapuas Prima membidik pendapatan sebesar Rp 350 miliar. "Untuk net profit sekitar Rp 35 miliar sampai Rp 40 miliar," terang Hendra.


Per 30 April 2017, perusahaan memiliki penjualan Rp 107 miliar, total aktiva sebesar Rp 625 miliar, dengan posisi total kewajiban Rp 326 miliar dan total ekuitas Rp 299 miliar. Posisi ratio keuangan yakni rasio likuditas (current ratio sebesar 0,66 dan quick ratio sebesar 0,23).

Rasio solvabilitas (debt to asset ratio sebesar 52,018% dan debt to equity ratio sebesar 109,11%). Return on equity sebanyak 0,88%. Sedangkan laba usaha Rp 28 miliar dan laba bersih Rp 3 miliar.

Sebagai catatan, Kapuas Prima didirikan pada 2005, dengan kegiatan usaha dibidang pertambangan dan perdagangan. Lokasi tambang Kapuas Prima berada di Desa Bintang Mengalih, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Berjarak sekitar 190 km dari Pangkalan Bun dengan pelabuhan di Kalaf. Wilayah penambangan seluas 5.569 hektare berstatus clean and clear.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia