Kapuas Prima nikmati kenaikan harga seng & timbal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum juga tutup tahun 2017, PT Kapuas Prima Coal Tbk sudah mencanangkan target pertumbuhan pendapatan dobel pada tahun 2018. Adapun hingga akhir tahun nanti produsen timbal (Pb) dan seng (Zn) itu yakin bisa memenuhi target pendapatan Rp 380 miliar.

Pemicu optimisme itu adalah tren kenaikan harga jual seng dan timbal. "Peningkatan harga seng disebabkan oleh penurunan stok dan defisit pasar dalam dua tahun terakhir," ujar Kioe Nata, Komisaris PT Kapuas Prima Coal Tbk usai acara paparan publik insidental, Jumat (3/11).

Dalam catatan Kapuas Prima, kenaikan harga kedua komoditas tambang tadi sampai 100% ketimbang tahun lalu. Saat ini, harga seng US$ 3.100 per ton sedangkan harga timbal US$ 2.800 per ton.


Sementara sepanjang sembilan bulan tahun ini manajemen Kapuas Prima mengaku telah memenuhi 70% dari target pendapatan Rp 380 miliar tadi. Perlu diketahui, Kapuas Prima baru tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 16 Oktober 2017. Jadi, tak ada laporan keuangan per 30 September 2017.

Sembari mengejar kinerja, Kapuas Prima mempercepat jadwal operasi fasilitas pemurnian konsentrat dan mineral mentah atau smelter timbal (Pb) di Kalimantan Tengah. Pada NovemberDesember 2017, mereka menjadwalkan pengetesan produk. Lalu, Januari 2018 adalah jadwal commisioning atau tahap pemeriksaan dan pengujian instalasi terpasang.

Nilai investasi smelter timbal sekitar Rp 120 miliar. Dengan kapasitas produksi 40.000 ton konsentrat timbal, smelter menghasilkan 20.000 ton timbal bullion per tahun. "Targetnya setelah smelter berproduksi, kami bisa jual timbal olahan tersebut ke pasar lokal," tutur Hendra William, Direktur Keuangan PT Kapuas Prima Coal Tbk.

Asal tahu, sebelumnya Kapuas Prima menjual mineral timbal dan seng dalam bentuk mentah. Tujuan penjualan mereka ke China.

Sementara rencana pembangunan smelter seng masih dalam tahap kajian. Tahun 2020 nanti, Kapuas Prima ingin memiliki smelter seng yang bisa menghasilkan 30.000 ton seng bullion.

Kalkulasi Kapuas Prima menunjukkan, nilai investasi smelter seng bakal lebih mahal dibandingkan dengan smelter timbal. Sebab, perusahaan yang tercatat dengan kode saham ZINC tersebut juga harus membangun pembangkit listrik.

Agenda lain, Kapuas Prima akan memperdalam terowongan tambang. Tujuannya untuk mendapatkan timbal dan seng dengan kadar yang lebih tinggi. "Idealnya 7%-9%, kemungkinan di Maret tahun depan dapat yang high grade tersebut," kata Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati