Karen Agustiawan bantah rencana pembubaran Petral



JAKARTA. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, membantah rencana pembubaran PT Pertamina Energy Trading Ltd alias Petral. Karen menyatakan, ia akan tetap mempertahankan anak perusahaan Pertamina itu untuk melanjutkan bisnis perdagangan minyak.

Oleh karena itu, Pertamina selaku induk perusahaan tetap mendukung penuh operasional Petral. “Semua transaksi bisnis tetap berjalan normal seperti biasa, dan 100% saham Petral dikuasai oleh Pertamina,” ungkap Karen Agustiawan di Jakarta, Kamis (1/3).

Selain melakukan fungsi perdagangan minyak dan bahan bakar minyak (BBM), Petral akan menjalankan fungsi market intelligent Pertamina di pasar global. Karen menyatakan, berkat dukungan Petral, Pertamina bisa melakukan efisiensi pengadaan minyak mentah dan produk BBM senilai US$283 juta di 2011 lalu.


“Petral telah melakukan transformasi bisnis dan memiliki sistem yang baik dalam menjalankan fungsinya,” jelas Karen. Ia juga menyebutkan, Petral sudah menerapkan prinsip good corporate governance dan sudah diaudit oleh lembaga audit terkemuka Ernst and Young.

Oleh karena itu, kata Karen, pihaknya mempersilakan BPK sebagai auditor negara untuk melakukan audit apabila diperlukan.

Selain itu, Karen juga membanggakan anak perusahaan Pertamina itu sebagai perusahaan peringkat delapan besar dari 1.000 perusahaan besar yang menjalankan bisnis di Singapura.

Menurut Karen, dalam laporan 25th Annual Ranking Edition yang dikeluarkan Singapore 1000 & SME 1000 tahun 2012, kinerja bisnis Petral ada diatas GS Caltex Singapore Pte Ltd, Sinochem International Oil (Singapore) Pte Ltd dan Petrobras Singapore Private Limited.

Sebelumnya, wacana pembubaran Petral disampaikan Dahlan Iskan, selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain opsi pembubaran Petral, Dahlan Iskan juga memiliki opsi lain berupa memperbaiki Petral.

Sikap Dahlan itu ternyata memicu polemik. Ketidakpastian posisi Petral dikhawatirkan menganggu kepercayaan pasar kepada Petral, yang bisa mempengaruhi kinerja bisnis Petral. “Pertamina sangat menyesalkan politisasi Petral yang terjadi belakangan ini,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri