Karena masalah logistik, Piala Dunia 2022 gagal mengikutsertakan 48 negara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesempatan untuk menambah peserta di gelaran Piala Dunia 2022 pupus sudah. Padahal tahun lalu Presiden FIFA Gianni Infantino sempat menjanjikan penambahan jumlah peserta dari 32 menjadi 48 negara pada turnamen 2022 di Qatar.

Dengan perubahan itu maka Qatar harus berbagi tugas sebagai tuan rumah dengan negara-negara lain di kawasan itu. Dalam perkembangannya, Federasi Sepak Bola Dunia mengaku telah melakukan pembicaraan secara komprehensif bahwa penambahan peserta itu tidak mungkin dilakukan sekarang.

Sementara alasan lainnya, kata FIFA, Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menyatakan tidak bisa merealisasikan rencana tersebut karena tidak mempunyai cukup waktu untuk memperhitungkan secara detil mengenai kebutuhan logistik nanti.


Dalam sebuah pernyataan resmi, Qatar mengaku terbuka atas gagasan baru mengenai penambahan peserta pada Piala Dunia 2022 ini dan semua pihak menilai bahwa penambahan 48 peserta itu untuk kepentingan sepak bola dan Qatar selaku tuan rumah.

“Dengan hanya waktu tiga setengah tahun lagi hingga kickoff dimulai, Qatar tetap berkomitmen untuk memastikan Piala Dunia 2022 tetap diikuti 32 tim. Ini adalah salah satu turnamen terbaik yang pernah ada dan membuat seluruh negara Arab Bangga,” kata Qatar, seperti dilansir BBC, Kamis (23/5).

Presiden UEFA Aleksander Ceferin telah memprediksi penambah 16 tim ini akan menimbulkan banyak masalah dan dinilai sangat tidak realistis. Ternyata prediksi Aleksander benar dan kini penyelenggara Piala Dunia 2022 hanya bisa menerima keputusan ini dan memilih fokus kepada 32 tim.

Pada Januari 2017, FIFA sepakat untuk menambah jumlah peserta menjadi 48 tim pada Piala Dunia 2026 yang diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Namun Oktober 2018, Infantino melihat peluang bahwa rencana itu bisa dipercepat pada 2022.

“Kami berada di abad ke-21, dan kami harus membentuk Piala Dunia abad ke-21. Ini adalah masa depan, sepak bola bukan hanya Eropa dan Amerika Selatan tapi juga global,” katanya ketika mengumumkan perubahan rencana tersebut.

Pada pergelaran 2026 nanti, para peserta akan dibagi dalam 16 grup yang masing-masing beranggotakan tim, dengan waktu penyelenggaraan 32 hari dan jumlah laga akan bertambah dari 64 menjadi 80.

Infantino mendorong ide penambahan jumlah peserta ini dan berharap dapat membantu menurunkan ketegangan politik antar kawasan dengan mengadakan beberapa pertandingan di negara lain, tapi ide tersebut sekarang gagal.

Seperti diketahui Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain melakukan blokade terhadap Qatar. Krisis ini hanya menyisakan Kuwait dan Oman sebagai tuan rumah yang potensial, namun sebuah studi FIFA menyimpulkan bahwa tidak ada yang memenuhi semua persyaratan dari sisi logistik.

Editor: Tendi Mahadi