Pekan lalu, seorang direktur sebuah perusahaan perkebunan pelat merah harap-harap cemas menunggu keputusan. Ia yakin, jabatan yang diembannya dua tahun terakhir bukanlah puncak kariernya. Ia berharap bisa masuk ke jajaran direksi perusahaan karya, atau bahkan perusahaan migas yang sejak dulu terkenal sebagai "lahan basah". Maksudnya, secara cakupan bisnis lebih besar, perputaran dan pengelolaan dananya lebih besar, serta tentunya berpotensi jadi sumber pundi-pundi yang lebih besar. Mungkin terlalu berlebihan jika Anda mengira direktur itu memiliki ambisi untuk meraih karier yang lebih tinggi. Ia menjalani jabatan itu karena penugasan. Bukan dari Negara, tetapi dari partai. Orang partai menaruhnya di perusahaan pelat merah untuk memperkuat cengkeram dan pengaruh partai di jajaran perusahaan milik Negara itu. Jika sudah masuk, berarti partai telah "berinvestasi" dan siap mendulang sumber pendapatan dari jaringan perusahaan itu. Sayangnya, perombakan direksi Pertamina pekan lalu tampaknya belum menjadi keberuntungannya. Namanya tidak masuk dalam jajaran direksi yang dirilis oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tapi, ia yakin, perombakan direksi Pertamina bukan yang terakhir. Tidak lama lagi, mungkin gantian ada perombakan di perusahaan BUMN karya. Masih ada peluang baginya untuk masuk dan menapaki peluang jauh lebih tinggi.
Karier titipan
Pekan lalu, seorang direktur sebuah perusahaan perkebunan pelat merah harap-harap cemas menunggu keputusan. Ia yakin, jabatan yang diembannya dua tahun terakhir bukanlah puncak kariernya. Ia berharap bisa masuk ke jajaran direksi perusahaan karya, atau bahkan perusahaan migas yang sejak dulu terkenal sebagai "lahan basah". Maksudnya, secara cakupan bisnis lebih besar, perputaran dan pengelolaan dananya lebih besar, serta tentunya berpotensi jadi sumber pundi-pundi yang lebih besar. Mungkin terlalu berlebihan jika Anda mengira direktur itu memiliki ambisi untuk meraih karier yang lebih tinggi. Ia menjalani jabatan itu karena penugasan. Bukan dari Negara, tetapi dari partai. Orang partai menaruhnya di perusahaan pelat merah untuk memperkuat cengkeram dan pengaruh partai di jajaran perusahaan milik Negara itu. Jika sudah masuk, berarti partai telah "berinvestasi" dan siap mendulang sumber pendapatan dari jaringan perusahaan itu. Sayangnya, perombakan direksi Pertamina pekan lalu tampaknya belum menjadi keberuntungannya. Namanya tidak masuk dalam jajaran direksi yang dirilis oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tapi, ia yakin, perombakan direksi Pertamina bukan yang terakhir. Tidak lama lagi, mungkin gantian ada perombakan di perusahaan BUMN karya. Masih ada peluang baginya untuk masuk dan menapaki peluang jauh lebih tinggi.