JAKARTA. Strategi PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) yang menggunakan dana penerbitan saham baru (rights issue) untuk membeli PT Anugerah Tompira Nikel (ATN) cukup jitu. Sebab, produsen nikel yang dicaplok pada pertengahan 2010 itu sudah bisa menyumbang pendapatan. Sekretaris Perusahaan KARK Endang Wijaya mengatakan, hingga akhir tahun, kapasitas produksi nikel ATN bisa mencapai 300.000 metrik ton (MT). Produksi itu pun sudah dipesan seluruhnya oleh sejumlah pembeli dari luar negeri. Bulan ini, tambang ATN di Luwuk, Sulawesi Tengah, sudah memproduksi 100.000 MT. "Seluruh produksi kami untuk memenuhi permintaan ekspor ke China," ujar Endang kepada KONTAN, Selasa (24/8). Adapun,nilai jualnya sebesar US$ 30 per MT. Dari transaksi ini, KARK menaksir, ATN bisa meraup pendapatan US$ 9 juta di akhir 2010.
KARK genjot ekspor nikel ke China
JAKARTA. Strategi PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) yang menggunakan dana penerbitan saham baru (rights issue) untuk membeli PT Anugerah Tompira Nikel (ATN) cukup jitu. Sebab, produsen nikel yang dicaplok pada pertengahan 2010 itu sudah bisa menyumbang pendapatan. Sekretaris Perusahaan KARK Endang Wijaya mengatakan, hingga akhir tahun, kapasitas produksi nikel ATN bisa mencapai 300.000 metrik ton (MT). Produksi itu pun sudah dipesan seluruhnya oleh sejumlah pembeli dari luar negeri. Bulan ini, tambang ATN di Luwuk, Sulawesi Tengah, sudah memproduksi 100.000 MT. "Seluruh produksi kami untuk memenuhi permintaan ekspor ke China," ujar Endang kepada KONTAN, Selasa (24/8). Adapun,nilai jualnya sebesar US$ 30 per MT. Dari transaksi ini, KARK menaksir, ATN bisa meraup pendapatan US$ 9 juta di akhir 2010.