Perjalanan Karl Wlaschek menjadi miliarder kakap dunia tidak mudah. Ia mengawali kariernya sebagai pianis dan menggelar pertunjukan di kafe-kafe. Dari hasil manggung, Wlaschek mengumpulkan modal membuka toko kelontong, Billa. Menggunakan konsep diskon dan self service, Billa kian populer. Pada tahun 1996, Wlaschek menjual Billa dan Merker senilai US$ 1,4 miliar dan beralih ke bisnis perbankan sebelum akhirnya menjadi taipan properti. Sepak terjang Karl Wlaschek di dunia bisnis berawal dari pasca meletusnya perang dunia kedua. Kala itu, negara tempat kelahiran Wlaschek, Austria, menjadi bagian dari reich Jerman pada tahun 1938. Pria yang lahir pada 4 Agustus 1917 itu bekerja sebagai pianis dan pemimpin kelompok band. Dengan nama panggung "Charlie Walker,", Wlaschek menggelar pertunjukan di beberapa kafe Austria, seperti di Kitzbühel dan Schlosshotel Velden. Impian Wlaschek muda mengelola sebuah kafe lengkap dengan pertunjukan musik dan tari pupus lantaran kurang modal. Akhirnya, Wlaschek yang mulai meniti karier sebagai pianis membuka bisnis toko kelontong pada 1953. Namun, bisnis kecil ini lama-lama menggurita dan mengantarkan Wlaschek sebagai miliarder dunia.
Karl Wlaschek: Dari ngamen membangun bisnis (2)
Perjalanan Karl Wlaschek menjadi miliarder kakap dunia tidak mudah. Ia mengawali kariernya sebagai pianis dan menggelar pertunjukan di kafe-kafe. Dari hasil manggung, Wlaschek mengumpulkan modal membuka toko kelontong, Billa. Menggunakan konsep diskon dan self service, Billa kian populer. Pada tahun 1996, Wlaschek menjual Billa dan Merker senilai US$ 1,4 miliar dan beralih ke bisnis perbankan sebelum akhirnya menjadi taipan properti. Sepak terjang Karl Wlaschek di dunia bisnis berawal dari pasca meletusnya perang dunia kedua. Kala itu, negara tempat kelahiran Wlaschek, Austria, menjadi bagian dari reich Jerman pada tahun 1938. Pria yang lahir pada 4 Agustus 1917 itu bekerja sebagai pianis dan pemimpin kelompok band. Dengan nama panggung "Charlie Walker,", Wlaschek menggelar pertunjukan di beberapa kafe Austria, seperti di Kitzbühel dan Schlosshotel Velden. Impian Wlaschek muda mengelola sebuah kafe lengkap dengan pertunjukan musik dan tari pupus lantaran kurang modal. Akhirnya, Wlaschek yang mulai meniti karier sebagai pianis membuka bisnis toko kelontong pada 1953. Namun, bisnis kecil ini lama-lama menggurita dan mengantarkan Wlaschek sebagai miliarder dunia.