JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa merombak tata niaga impor pangan nasional. Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog, Natsir Mansyur dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Minggu (21/7). Menurut Natsir, pangan nasional tidak seimbang karena permintaan banyak sementara ketersediaannya kurang. Berdasarkan catatan Kadin, potensi kartel terdapat di enam komoditas strategis seperti daging sapi, daging ayam, gula, kedelai, jagung dan beras. "Nilai kartel dari enam komoditas strategis ini mencapai Rp 11,34 triliun. Nilai potensi kartel ini belum termasuk dengan komoditas lainnya yang juga berpengaruh pada tata niaga pangan," kata Natsir melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN pada Minggu (21/7).
Kartel bisnis pangan mencapai Rp 11,34 triliun
JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa merombak tata niaga impor pangan nasional. Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog, Natsir Mansyur dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Minggu (21/7). Menurut Natsir, pangan nasional tidak seimbang karena permintaan banyak sementara ketersediaannya kurang. Berdasarkan catatan Kadin, potensi kartel terdapat di enam komoditas strategis seperti daging sapi, daging ayam, gula, kedelai, jagung dan beras. "Nilai kartel dari enam komoditas strategis ini mencapai Rp 11,34 triliun. Nilai potensi kartel ini belum termasuk dengan komoditas lainnya yang juga berpengaruh pada tata niaga pangan," kata Natsir melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN pada Minggu (21/7).