LONDON. Jika Anda berencana jalan-jalan ke Vatican dalam waktu dekat ini, siapkanlah uang tunai yang banyak. Anda butuh cash untuk membeli tiket masuk dan suvenir.Museum-museum dan toko-toko di Vatikan kini tak bisa lagi menerima kartu kredit bahkan kartu debit. Menurut sumber CNNMoney yang mengetahui masalahnya, Bank of Italy telah mencegah Deutsche Bank untuk menyediakan layanan kartu karena khawatir atas pengawasan keuangan negara kota itu.Negara terkecil dunia yang menjadi rumah Paus, dan tempat kunjungan turis yang terkenal di dunia seperti Basilika St. Petrus dan Kapel Sistina itu menarik 5 juta pengunjung per tahun.Vatikan telah mengambil sejumlah langkah beberapa tahun terakhir untuk memperbaiki pengawasan perbankannya. Namun, sebuah laporan dari lembaga independen Eropa Moneyval tahun lalu mengatakan, pengawasan Vatikan masih tertinggal dari standar internasional untuk mengatasi pencucian uang dan tindakan kriminal keuangan lainnya.Dalam pernyataannya, Vatikan mengatakan bahwa sebuah kontrak dengan salah satu penyedia jasa akan habis masa berlakunya. Vatikan sedang berbicara dengan penyedia jasa lainnya. Interupsi layanan pembayaran ini, kata Vatikan, hanya akan berlangsung sebentar.Sayangnya, baik Deutsche Bank maupun Bank of Italy belum mengeluarkan pernyataan apapun.Unit Deutsche Bank di Italia telah menjalankan jasa pembayaran di Vatikan sejak tahun 1997. Tahun 2010, Bank Italy mengatakan bahwa bank itu butuh otorisasi. Menurut sumber-sumber, permintaan ini memicu pemeriksaan mendalam atas regulasi perbankan Vatikan oleh Bank of Italy.Pemeriksaan ini menunjukkan kekhawatiran yang sama dengan laporan Moneyval. Sebagai konsekuensinya, Desember lalu, Deutsche Bank tak lagi mendapat izin untuk melanjutkan jasa pembayarannya. Menurut para sumber itu, bank-bank mana pun dengan operasional di Italia akan menghadapi masalah serupa.Museum-museum Vatican meminta maaf dalam situs mereka karena ketidaknyamanan ini. Tiket masih bisa dibeli secara online menggunakan kartu debit atai kartu kredit, namun jasa ini juga akan distop sementara mulai 15 Januari.
Kartu kredit tak bisa dipakai di Vatikan
LONDON. Jika Anda berencana jalan-jalan ke Vatican dalam waktu dekat ini, siapkanlah uang tunai yang banyak. Anda butuh cash untuk membeli tiket masuk dan suvenir.Museum-museum dan toko-toko di Vatikan kini tak bisa lagi menerima kartu kredit bahkan kartu debit. Menurut sumber CNNMoney yang mengetahui masalahnya, Bank of Italy telah mencegah Deutsche Bank untuk menyediakan layanan kartu karena khawatir atas pengawasan keuangan negara kota itu.Negara terkecil dunia yang menjadi rumah Paus, dan tempat kunjungan turis yang terkenal di dunia seperti Basilika St. Petrus dan Kapel Sistina itu menarik 5 juta pengunjung per tahun.Vatikan telah mengambil sejumlah langkah beberapa tahun terakhir untuk memperbaiki pengawasan perbankannya. Namun, sebuah laporan dari lembaga independen Eropa Moneyval tahun lalu mengatakan, pengawasan Vatikan masih tertinggal dari standar internasional untuk mengatasi pencucian uang dan tindakan kriminal keuangan lainnya.Dalam pernyataannya, Vatikan mengatakan bahwa sebuah kontrak dengan salah satu penyedia jasa akan habis masa berlakunya. Vatikan sedang berbicara dengan penyedia jasa lainnya. Interupsi layanan pembayaran ini, kata Vatikan, hanya akan berlangsung sebentar.Sayangnya, baik Deutsche Bank maupun Bank of Italy belum mengeluarkan pernyataan apapun.Unit Deutsche Bank di Italia telah menjalankan jasa pembayaran di Vatikan sejak tahun 1997. Tahun 2010, Bank Italy mengatakan bahwa bank itu butuh otorisasi. Menurut sumber-sumber, permintaan ini memicu pemeriksaan mendalam atas regulasi perbankan Vatikan oleh Bank of Italy.Pemeriksaan ini menunjukkan kekhawatiran yang sama dengan laporan Moneyval. Sebagai konsekuensinya, Desember lalu, Deutsche Bank tak lagi mendapat izin untuk melanjutkan jasa pembayarannya. Menurut para sumber itu, bank-bank mana pun dengan operasional di Italia akan menghadapi masalah serupa.Museum-museum Vatican meminta maaf dalam situs mereka karena ketidaknyamanan ini. Tiket masih bisa dibeli secara online menggunakan kartu debit atai kartu kredit, namun jasa ini juga akan distop sementara mulai 15 Januari.