JAKARTA. Menjalani bisnis penerbangan bukan perkara gampang. Kejadian tertundanya (delay) sejumlah penerbangan Lion Air di bandara Ngurah Rai, Denpasar pada hari Minggu (1/9) lalu menjadi bukti sahih. Ujung-ujungnya adalah konsumen jualah yang menjadi korban. Menurut Rusdi Kirana, Direktur Utama Lion Air, akibat kejadian tersebut, terjadi kekacauan jadwal penerbangan Lion Air di bandara Ngurah Rai. Usut punya usut, klaim Rudi adalah bahwa ada sejumlah petugas pintu masuk (check in) Lion Air tidak masuk di jam dan waktu saat terjadi keterlambatan penerbangan. "Ada sekitar 15 karyawan yang tidak hadir. Hingga saat ini kami belum mengetahui alasannya," kata Rusdi, Selasa (3/9). Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air menambahkan, selain itu ada tiga kapten pilot Lion Air yang seharusnya bertugas di bandara tersebut berhalangan hadir dengan alasan sakit flu. Kondisi pun makin diperparah dengan adanya satu pesawat Lion Air jenis ATR mengalami kendala teknis di sana. Sejatinya pesawat ini akan melayani rute Bali - Lombok.
Karyawan mangkir jadwal Lion Air kacau balau
JAKARTA. Menjalani bisnis penerbangan bukan perkara gampang. Kejadian tertundanya (delay) sejumlah penerbangan Lion Air di bandara Ngurah Rai, Denpasar pada hari Minggu (1/9) lalu menjadi bukti sahih. Ujung-ujungnya adalah konsumen jualah yang menjadi korban. Menurut Rusdi Kirana, Direktur Utama Lion Air, akibat kejadian tersebut, terjadi kekacauan jadwal penerbangan Lion Air di bandara Ngurah Rai. Usut punya usut, klaim Rudi adalah bahwa ada sejumlah petugas pintu masuk (check in) Lion Air tidak masuk di jam dan waktu saat terjadi keterlambatan penerbangan. "Ada sekitar 15 karyawan yang tidak hadir. Hingga saat ini kami belum mengetahui alasannya," kata Rusdi, Selasa (3/9). Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air menambahkan, selain itu ada tiga kapten pilot Lion Air yang seharusnya bertugas di bandara tersebut berhalangan hadir dengan alasan sakit flu. Kondisi pun makin diperparah dengan adanya satu pesawat Lion Air jenis ATR mengalami kendala teknis di sana. Sejatinya pesawat ini akan melayani rute Bali - Lombok.