Karyawan sebagai Penderma Tetap



Sejatinya, tak hanya lembaga atau organisasi kemasyarakatan yang mendirikan lembaga amil zakat (LAZ) serta mengelola sedekah umat. Belakangan ini, lembaga keuangan seperti bank juga punya LAZ. Yaitu Yayasan Baitul Amal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (BAMUIS BNI) dan Yayasan Baitul Maal Bank BRI (YMBM BRI).Dibandingkan LAZ pada umumnya, LAZ di bawah lembaga keuangan cenderung lebih terorganisir dan memiliki para penderma (muzaki) yang tetap. Maklum, lembaga ini langsung memotong gaji para karyawannya. “Tiap karyawan yang telah memenuhi nisab untuk menunaikan zakat akan dipotong sebesar 2,5% dari gajinya tiap bulan,” kata Muchlis Harun, Kepala Badan Pelaksana BAMUIS BNI.Sebagai gambaran, BAMUIS BNI berhasil mengumpulkan dana zakat Rp 21,66 miliar pada tahun 2011 atau naik 1,48% dibanding dengan tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, dana yang disalurkan sebesar Rp 17,64 miliar. “Awal tahun lalu nilai rata-rata bulanan zakat turun karena banyak pegawai yang pensiun,” katanya.Sedangkan YMBM BRI menghimpun dana yang lebih jumbo. Bank yang memiliki karyawan terbesar di industri perbankan ini sejumlah 85.530 orang per akhir 2011 ini, mampu mengumpulkan dana zakat Rp 97,07 miliar. Jumlahnya melompat dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar Rp 10,53 miliar.Dwi Iqbal Noviawan, General Manager YMBM BRI, menuturkan, besarnya perolehan zakat di 2011 karena didorong kebijakan direksi BRI. Manajemen memutuskan memotong langsung penghasilan karyawan BRI untuk dibayarkan zakat. Nah, dengan dana yang semakin besar, aneka program penyaluran zakat YBM BRI dapat lebih maksimal. Di akhir 2011, dana zakat yang disalurkan mencapai Rp 82,9 miliar.Becermin pada kesuksesan BRI, Badan Pengumpul Zakat Infak Sedekah Bank Mandiri (BP ZIS Bank Mandiri) juga menginginkan kebijakan direksi yang sama. Maklum, sejak berdiri tahun 2000 sampai sekarang, zakat dari karyawan Bank Mandiri masih bersifat sukarela. “Kami ada dua metode, potong gaji langsung atas kesediaan karyawan dan menyetor lewat ATM atau internet banking,” ujar Taufik Hidayat, Ketua BP ZIS Bank Mandiri.Kondisi ini membuat BP ZIS Mandiri hanya mampu menjaring zakat Rp 7 miliar pada tahun lalu dan diperkirakan Rp 8,5 miliar pada tahun ini.Padahal, Bank Mandiri memiliki jumlah karyawan terbesar ketiga setelah BRI dan Bank Danamon, yaitu 27.907 orang pada 2011. Dari jumlah itu, karyawan muslim 23.582 orang. Namun, karyawan yang bersedia dipotong gaji untuk zakat cuma 1.919 orang. “Kami berharap direksi mengeluarkan kebijakan yang sama seperti bank lain,” kata Taufik.Selain itu, BP ZIS Mandiri akan mengubah statusnya dari badan pengumpul zakat menjadi lembaga amil zakat. Tujuannya agar lebih fleksibel menjalankan program manfaat zakat. Selama ini, dana zakat yang dikumpulkan harus disetor dulu ke Baznas.

***Sumber: KONTAN MINGGUAN 47 XVI 2012, Laporan Utama


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Imanuel Alexander