KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mencetak pertumbuhan kinerja positif di kuartal III-2017, kondisi kas PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) cukup memprihatinkan. Arus kas anak usaha BUMN karya ini turun drastis hingga 75% di periode ini. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2017, arus kas dan setara kas WSBP menyusut menjadi Rp 1,34 triliun. Angka ini merosot 75% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,39 triliun. Penurunan ini terjadi lantaran kas bersih dari aktivitas operasi dan investasi minus. Kas operasi minus Rp 2,23 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,93 triliun. Kas dari aktivitas investasi yang semula minus Rp 479,53 miliar jadi minus Rp 949,17 miliar.
Meski minus, Direktur Utama WSBP Jarot Subana optimistis kas perusahaan masih cukup untuk membiayai berbagai proyek sampai akhir 2017 nanti. "Kas kami masih aman karena termin pembayaran yang lain juga masih akan banyak cair di akhir tahun nanti," ujar dia kepada KONTAN, Senin (30/10). Salah satunya datang dari percepatan pembayaran proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang akan cair di akhir November 2017. Menjelang akhir tahun ini, WSBP akan meraih pembayaran parsial Rp 1,8 triliun. Selain itu, perubahan skema pembayaran dari turnkey menjadi non-turnkey untuk proyek seperti LRT Palembang, tol Jakarta-Cikampek II, dan tol Trans Jawa mampu memperkuat kas perusahaan. WSBP juga telah meneken perjanjian pinjaman dengan Bank Sumitomo di 18 Oktober 2017. "Pinjaman senilai Rp 500 miliar itu untuk pendanaan proyek, khususnya di triwulan keempat, seperti proyek tol Semarang-Batang dan Pemalang-Batang," kata Jarot.