Kas Waskita Karya masih negatif hingga 2018



KONTAN.CO.ID - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menerima pembayaran dari proyek-proyek turnkey (proyek yang pembayarannya dilakukan setelah pembangunan selesai) sebesar Rp 30 triliun. Dana tersebut akan memperbaiki cash flow perusahaan ini di tahun depan.

Oleh karena itu, Muhammad Choliq, Direktur Utama WSKT mengatakan, meskipun divestasi jalan tol yang direncanakan tertunda, namun rencana pendanaan tidak akan terganggu. "Pembayaran proyek turnkey itu kami pastikan cukup untuk membiayai produksi tahun depan dan kondisi cash flow Waskita akan semakin baik, " jelas Choliq, Senin (18/9).

Meskipun akan menerima pembayaran proyek turkey yang cukup besar, Waskita memperkirakan kondisi arus kas perusahaan masih akan tetap negatif tetapi tetap mengalami perbaikan. Pasalnya, emiten konstruksi pelat merah ini menargetkan penjualan sebesar Rp 50 triliun di tahun depan.


Seperti diketahui, per semester I 2017, arus kas Waskita Karya yang dipakai untuk kegiatan operasi defisit Rp 4 triliun. Sementara hingga awal September, perusahan ini sudah mendapatkan kontrak baru Rp 43 triliun dan total kontrak yang dihadapi mencapai Rp 130 triliun. Dari kontrak-kontrak tersebut banyak merupakan jenis proyek turnkey.

Sementara Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan Waskita Karya mengatakan, semua proyek-proyek turnkey yang digarap Waskita baru akan rampung pada akhir tahun 2018 dan pembayaranya baru akan masuk awal tahun 2019. "Oleh karena itu, cash flow tahun depan kami perkirakan masih akam negatif tahun depan," kata Tunggul.

Namun kondisi arus kas yang negatif tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, proyek turnkey yang digarap Waskita berasal dari perusahaan BUMN seperti PLN dan Jasamarga, serta Kementerian Perhubungan. "Sehingga pembayarannya terjamin akan dilakukan setelah proyek rampung," kata dia. .

Di sisi lain, utang obligasi dan pinjaman bank Waskita memiliki bunga yang cukup bagus sehingga tidak menjadi persoalan walaupun saat ini arus kas negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini