KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kasikornbank asal Thailand atau KBank dikabarkan akan mengakuisisi Home Credit Vietnam, sebuah perusahaan penyedia pembiayaan konsumen terbesar kedua di Vietnam. Dikutip dari
Reuters, KBank telah mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menjajaki kesepakatan dengan Home Credit dalam sebuah pengajuan ke bursa pada hari Rabu. Jika disetujui, keduanya sepakat untuk nilai akuisisi sebesar US$ 1 miliar. Upaya akuisisi ini merupakan strategi bisnis dari KBank yang akan melanjutkan upayanya untuk berekspansi di Vietnam.
Baca Juga: Pasca Akuisisi Bank Maspion, Bank Asal Thailand KBank Akan Hadir di Indonesia KBank berharap dengan akuisisi ini, pihaknya dapat menjadi salah satu dari 20 bank terbesar di Vietnam dalam hal aset pada tahun 2027 mendatang. Setidaknya saat ini KBank tercatat memiliki total aset senilai US$ 119,7 miliar dan menjadikannya bank kedua terbesar setelah Bangkok Bank di Thailand. Kabar akuisisi ini muncul di saat bank-bank Vietnam berada di bawah tekanan karena perlambatan ekonomi dan gejolak yang berkepanjangan di sektor real estat, hal ini telah memicu peningkatan kredit macet dan memicu penurunan suku bunga secara luas. Kesepakatan potensial ini akan menunjukkan tren konsolidasi di sektor keuangan Asia dan menjadikan transaksi M&A KBank sebagai yang terbesar kedua di industri keuangan Vietnam tahun ini. Posisi transaksi terbesar masih belum bergeser dari transaksi penjualan saham senilai US$ 1,5 miliar di Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank kepada Sumitomo Mitsui Jepang pada bulan Maret lalu. Meski demikian, transaksi akuisisi dari kedua belah pihak hingga saat ini belum diputuskan dan masih menunggu kabar dari keduanya. Pasalnya KBank saat ini tengah mengoperasikan solusi KBank Biz Loan, sebuah layanan kredit untuk toko-toko ritel berskala kecil. Dengan adanya kesepakatan potensial dengan Home Credit akan memungkinkan bank untuk mempromosikan akses ke layanan keuangan untuk klien usaha kecil. Maklum saja, Vietnam tercatat memiliki jumlah penduduk lebih dari 100 juta jiwa dengan populasi usia kerja yang tumbuh pesat, di mana KBank memperkirakan lebih dari 69% penduduknya tidak memiliki rekening bank, dan ini menjadi yang tertinggi di Asia.
Baca Juga: Pembatasan Tak Lagi Ada, Pertumbuhan Ekonomi Thailand Mulai Melaju Pada bulan Juni, KBank memperoleh persetujuan bank sentral Vietnam untuk meningkatkan modal inti untuk bisnisnya di negara tersebut menjadi US$ 285 juta dari US$ 80 juta, sehingga ini menjadikan KBank sebagai bank asing terbesar kedua di Vietnam.
Bank ini telah menetapkan target laba bersih sebesar US$ 400 juta, dengan jumlah pinjaman sebesar 180 miliar baht (US$ 5,13 miliar) dan jumlah nasabah sebanyak 8,4 juta di negara ini pada tahun 2027. Home Credit Vietnam, bagian dari lembaga keuangan non-bank yang berkantor pusat di Belanda, Home Credit Group, mulai beroperasi di negara Asia Tenggara ini pada tahun 2008 dan telah berkembang dengan mempekerjakan 6.000 staf yang melayani 12 juta pelanggan, menurut situs webnya. Selain pinjaman tunai, perusahaan ini menawarkan pinjaman cicilan untuk membeli sepeda motor dan barang-barang konsumsi. Perusahaan ini memiliki 9.000 gerai di Vietnam. Home Credit Group dikendalikan oleh grup investasi terbesar di Republik Ceko, PPF, yang didirikan oleh mendiang miliarder Petr Kellner. Perusahaan ini melaporkan kerugian yang lebih luas pada paruh pertama tahun 2022, terutama karena dampak dari penjualan operasi di Rusia.
Editor: Herlina Kartika Dewi