Kasus aktif COVID-19 di Indonesia meningkat, tetap patuh protokol kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengungkapkan, kasus aktif virus corona baru secara nasional mengalami sedikit peningkatan, begitu juga dengan tingkat kematian. Sementara angka kesembuhan sedikit menurun. 

“Walaupun secara menyeluruh tren kenaikannya relatif kecil dibanding tahun yang lalu, kita tidak boleh lengah, kita tetap waspada, kita selalu menaati protokol kesehatan, kepatuhan terhadap protokol kesehatan, jangan kendur," tegasnya. 

"Tidak boleh longgar dan setiap hari harus diingatkan, bahkan setiap jam, setiap menit, harus ada kelompok-kelompok masyarakat yang saling mengingatkan,” tambah dia usai rapat terbatas tentang penanganan pandemi COVID-19 dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet.


Dalam rapat, Doni mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro) untuk menekan laju pandemi. Pelaksanaan kebijakan ini perlu terus dioptimalkan. 

Baca Juga: Sudah dapat vaksin COVID-19? Jangan kasih kendor protokol kesehatan

Posko COVID-19 yang berada hingga tingkat desa dan kelurahan harus bisa menjabarkan serta menjalankan ketentuan PPKM Mikro. Misalnya, yang berhubungan dengan karantina mandiri bagi mereka yang baru saja kembali dari bepergian.

"Termasuk juga bila ada lima rumah yang terdapat positif COVID-19, maka inisiatif untuk melakukan micro lockdown skala RT betul-betul dilaksanakan,” imbuh Doni. 

Meski begitu, Doni Monardo menilai, kerjasama berbagai pihak di tingkat daerah dalam upaya untuk menekan laju pandemi melalui pelaksanaan PPKM Mikro telah berjalan dengan baik. 

"Kami sudah melihat kerjasama di tingkat daerah, di kota juga kabupaten sudah sangat baik. Kerjasama ini perlu terus digalang, perlu selalu dikumandangkan," kata Doni.

"Gotong royong memberikan bantuan kepada warga yang terpapar COVID-19 adalah strategi kita yang paling murah dibanding kalau sudah tidak terkontrol, semakin parah, dan fasenya masuk kepada fase yang lebih berbahaya, yaitu fase berat dan kritis, bisa jadi tidak terselamatkan,” ujarnya. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Targetkan capai 1 juta suntikan per hari, ini strategi pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan