Kasus anak positif Covid-19 makin tinggi, ini senjata utama cegah penularannya



KONTAN.CO.ID - Kasus positif Covid-19 pada anak-anak di Indonesia meningkat, seiring lonjakan infeksi virus corona baru secara nasional. 

Kasus positif Covid-19 pada anak naik sebesar 11%-12%. Menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Aman Bhakti Pulungan, jumlah kematian anak balita bahkan meningkat hingga 50%. 

Bersumber dari situs Universitas Gadjah Mada (UGM), angka tersebut bisa diartikan bahwa ada 1.000 kematian pada anak di Indonesia setiap minggu selama kasus Covid-19 melonjak saat ini.


Anak-anak memang memiliki risiko terinfeksi virus corona. Bahkan, di Provinsi DIY Yogyakarta, kasus pertama Covid-19 adalah anak-anak. 

Mengacu pengetahuan yang ada tentang infeksi virus Sars Cov-2 pada anak, gejala yang timbul adalah sedang ke berat. 

“Pengetahuan kita belum sepenuhnya lengkap untuk virus ini, sehingga masih berkembang, apalagi virus pun mengalami mutasi dan menyebabkan perubahan karakternya,” ungkap Citra Indriani, epidemiolog UGM. 

Baca Juga: Beasiswa Aperti BUMN 2021 sudah dibuka, bisa kuliah gratis di universitas milik BUMN

Belum ada rekomendasi vaksin untuk anak

Vaksin yang sudah beredar saat ini belum direkomendasikan untuk anak. Sebab, vaksin perlu diuji terlebih dahulu untuk efikasinya sebelum digunakan pada anak. 

Pengujian pada vaksin dilakukan untuk mengetahui, apakah vaksin memberikan manfaat atau tidak pada saat kegawatdaruratan. 

“Pada saat ini memang kita masih dan harus menunggu hasil uji klinis pada kelompok anak sebelum bisa kita berikan ke anak-anak,” jelas Citra. 

Vaksin rekomendasi dari WHO Strategic Advisory Group of Expert atau WHO SAGE untuk anak usia di atas 12 tahun sebenarnya sudah ada, yaitu Pfizer/Biontech. 

Namun, anak-anak memang belum menjadi prioritas utama penerima vaksin secara global. Meskipun demikian, dengan perkembangan situasi dan bukti imiah yang dihimpun, ke depan akan ada rekomendasi baru untuk vaksin anak. 

Rekomendasi yang baru tersebut juga akan mengubah kebijakan pemberian vaksin Covid-19 terutama untuk anak-anak.

Baca Juga: Tidak bergejala, begini panduan melakukan isolasi mandiri di rumah dari Kemenkes