JAKARTA. Terkait kasus kecurangan produksi beras yang melibatkan PT Indo Beras Unggul, polisi menjelaskan bahwa ada unsur persaingan tidak sehat pada kasus ini. Hal ini terkait akses permodalan untuk membeli beras dari para petani. "Sebelumnya harus dipahami bahwa soal panen beras, ada yang namanya panen gadu dan panen rendeng. Panen gadu terjadi pada saat musim kering seperti sekarang ini. Hasil berasnya sedikit, tapi kualitasnya bagus. Sedangkan ada panen rendeng, dipanen waktu musim hujan, hasilnya kurang bagus," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan konstruksi awal kasus ini. Ia melanjutkan pada musim panen gadu, karena memiliki kekuatan modal besar, PT IBU berani membeli beras varietas IR64 atau pengembangannya, dengan harga tinggi. Tetapi pembeli yang modalnya terbatas tak bisa ikut ambil untung karena tak punya kapital memadai.
Kasus beras, ada unsur persaingan tak sehat
JAKARTA. Terkait kasus kecurangan produksi beras yang melibatkan PT Indo Beras Unggul, polisi menjelaskan bahwa ada unsur persaingan tidak sehat pada kasus ini. Hal ini terkait akses permodalan untuk membeli beras dari para petani. "Sebelumnya harus dipahami bahwa soal panen beras, ada yang namanya panen gadu dan panen rendeng. Panen gadu terjadi pada saat musim kering seperti sekarang ini. Hasil berasnya sedikit, tapi kualitasnya bagus. Sedangkan ada panen rendeng, dipanen waktu musim hujan, hasilnya kurang bagus," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan konstruksi awal kasus ini. Ia melanjutkan pada musim panen gadu, karena memiliki kekuatan modal besar, PT IBU berani membeli beras varietas IR64 atau pengembangannya, dengan harga tinggi. Tetapi pembeli yang modalnya terbatas tak bisa ikut ambil untung karena tak punya kapital memadai.