JAKARTA. Beredarnya beras plastik yang diduga berasal dari beras impor, memiliki nilai positif. Sisi positifnya, beras plastik menambah nilai beras dalam negeri. Sebab, konsumen kian percaya atas produk pangan aman asli lokal. Beras plastik yang diduga berasal dari beras Tiongkok memicu dampak psikologis masyarakat untuk mengkonsumsi beras lokal. Meskipun sampai saat ini beras plastik belum bisa dibuktikan kebenarannya berasal dari Tiongkok. Namun, temuan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) di penggilingan beras kecil (petani) tidak ditemukan beras plastik. Artinya, dugaan sementara beras plastik bukan dihasilkan dari produksi lokal. Winarno Tohir, Ketua KTNA menjelaskan, hikmah yang bisa didapat dari beredarnya beras plastik di pasar adalah kepercayaan masyarakat akan produksi beras lokal akan semakin tinggi.
Kasus beras plastik, masyarakat pilih beras lokal
JAKARTA. Beredarnya beras plastik yang diduga berasal dari beras impor, memiliki nilai positif. Sisi positifnya, beras plastik menambah nilai beras dalam negeri. Sebab, konsumen kian percaya atas produk pangan aman asli lokal. Beras plastik yang diduga berasal dari beras Tiongkok memicu dampak psikologis masyarakat untuk mengkonsumsi beras lokal. Meskipun sampai saat ini beras plastik belum bisa dibuktikan kebenarannya berasal dari Tiongkok. Namun, temuan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) di penggilingan beras kecil (petani) tidak ditemukan beras plastik. Artinya, dugaan sementara beras plastik bukan dihasilkan dari produksi lokal. Winarno Tohir, Ketua KTNA menjelaskan, hikmah yang bisa didapat dari beredarnya beras plastik di pasar adalah kepercayaan masyarakat akan produksi beras lokal akan semakin tinggi.