Kasus Citibank akan mempengaruhi RATBI



JAKARTA. Politisi Demokrat, Andi Rahmat, mengingatkan Bank Indonesia (BI) akan sulit dalam membuat Rancangan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI). Hal tersebut dilontarkan Andi karena menurutnya BI tidak bekerja secara optimal dalam pengawasan.

"Kami mengingatkan pimpinan BI bahwa Rancangan Anggaran Tahunan BI (RATBI) tahun ini akan menjadi poin perhitungan agar bisa ditinjau ulang," ujar Andi saat rapat kerja dengan BI, Kapolri dan Citibank.

Bagi Andi, biaya operasional BI yang tinggi tidak dibarengi dengan kontrol dan produk yang optimal. "Ini adalah peringatan kepada pimpinan BI. Pengawasan di BI perlu ditinjau ulang karena tanggung jawab belum optimal," tegasnya.


Anggota Komisi XI itu pun mengimbau agar peristiwa penggelapan uang oleh Senior Relation Manager Citibank, Inong Melinda Dee dan tewasnya nasabah Citibank, Irzen Octa, tidak boleh terulang lagi. "Kami ingin agar BI melakukan pengawasan lebih baik," tutup Andi.

Pendapat Andi ternyata tidak disepakati oleh Wakil Ketua Komisi XI, Achsanul Qosasi, ia berpendapat bahwa kasus Citibank belum tentu menjadi poin yang memberatkan BI dalam pembuatan RATBI.

Ia mengaku, Komisi XI tidak langsung menilai BI salah, tapi Komisi XI akan melihat dari media monitoring 3 bulanan. "Kita tidak bisa menyimpulkan cepat hal ini," tegas Politisi Demokrat itu.

Bagi Achsanul tidak mungkin hukuman terhadap BI langsung diberikan gara-gara kurang mengawasi Citibank. "Bagaimana pun sistem perbankan itu kan baru diketahui setelah kejadian. Tidak langsung kita memberikan hukuman seperti itu. Ada media monitoring 3 bulanan. Kan ada hal-hal bagus juga yang dilakukan BI kan," tutup Achsanul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: