Kasus Covid-19 9 Februari 2022 Muncul 46.843, Ini Ciri-Ciri Omicron Anak & Balita



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia pada 9 Februari 2022 meledak. Berikut sejumlah ciri-ciri Covid-19 Omicron pada anak-anak yang harus diwaspadai.

Masyarakat perlu mengenali ciri-ciri Covid-19 Omicron pada anak-anak. Pasalnya, Omicron yang kini mendominasi kasus Covid-19 hingga 9 Februari 2022 ini banyak menyerang anak-anak.

Satgas Covid-19, ada tambahan 46.843 kasus baru corona pada 9 Februari 2022. Dengan demikian total ada 4.626.936 kasus Covid-19 di Indonesia pada 9 Februari 2022


Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 di Indonesia pada 9 Februari 2022 bertambah 14.016 orang sehingga menjadi sebanyak 4.216.328 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus Covid-19 di Indonesia pada 9 Februari 2022 bertambah 65 orang menjadi sebanyak 144.784 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada 9 Februari 2022 mencapai 265.824 kasus, bertambah 32.762 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Baca Juga: 506 Kasus Covid-19 Klaster PTM di Solo, Simak Ciri-Ciri Omicron Dalam 5 Tingkatan

Ciri-ciri Covid-19 Omicron pada balita

Mengutip pemberitaan Kompas.com yang melansir dari Verywell Health, Maya Ramagopal, MD, profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan bahwa ciri-ciri atau gejala Covid-19 Omicron pada anak-anak balita dapat serupa dengan yang dialami oleh orang dewasa. Kabar baiknya, gejala Covid-19 Omicron anak balita relatif ringan bagi kebanyakan orang.

Meskipun pada kasus tertentu, gejala Covid-19 Omicron yang parah tetap mungkin terjadi, terutama bagi orang yang belum divaksin dan pasien dengan komorbid. Adapun ciri-ciri Covid-19 Omicron yang paling umum adalah:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan
Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John, California, mengatakan bahwa ia belum melihat banyak kasus anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron dengan gejala kehilangan indera perasa dan penciuman seperti gejala varian lain. “Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek. Itulah (gejala Covid-19) Omicron. Terkadang kita juga melihat gejala muntah dan diare," ungkap Ganjian.

Ganjian mengatakan bahwa anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron mungkin juga menunjukkan ciri-ciri berupa croup atau batuk yang terdengar keras.

Dilansir dari Ciputra Hospital, ciri-ciri Covid-19 Omicron ini kebanyakan dialami anak-anak usia di bawah 5 tahun atau balita. Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras.

Menurut Ramagopal, varian Covid-19 Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas. “Karena saluran napas bagian atas lebih sempit pada anak-anak daripada orang dewasa, bahkan sedikit pembengkakan dapat menyebabkan gejala croup," ujarnya.

Cara mengobati Covid-19 Omicron pada anak balita

Croup juga mungkin disertai dengan demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik. Kondisi ini dapat diatasi dengan pengobatan di rumah.

Orang tua dapat menggunakan obat-obatan, seperti yang direkomendasikan oleh dokter, atau menggunakan pengobatan rumahan untuk meringankan gejala croup.

Jika gejala Covid-19 Omicron pada balita atau anak memburuk, carilah bantuan medis segera untuk penanganan lebih lanjut.

Mencegah Covid-19 Omicron pada anak-anak

Mengingat bahwa Covid-19 Omicron sangat menular dan menyebar pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada varian lain, peningkatan jumlah infeksi di kalangan anak-anak mungkin terjadi. Melakukan langkah pencegahan, seperti vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, adalah upaya yang tepat untuk menangkal varian Omicron.

Pastikan anggota keluarga, termasuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas, mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap. Protokol kesehatan, termasuk rajin mencuci tangan dan memakai masker dengan benar, juga tetap harus diterapkan secara disiplin.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.

Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.

''Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,'' tuturnya.

Itulah perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia hingga 9 Februari 2022. Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto