Kasus Covid-19 di Asia Selatan tembus 15 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Infeksi virus korona di wilayah Asia Selatan mencapai rekor pada Sabtu, 10 April 2021. Berdasarkan hasil penghitungan Reuters, total kasus Covid-19 telah menembus angka 15 juta. India menjadi negara tertinggi jumlah kasus baru secara harian.

Sementara kawasan ini masih mengalami kekurangan pasokan vaksin Covid-19.  Melandir Reuters, Minggu (11/4), India, Bangladesh, Pakistan, Bhutan, Nepal, Maladewa, dan Sri Lanka disebut menyumbang 11% terhadap kasus Covid-19 secara global dan berkontribusi hampir 6% atas kasus kematian atas virus tersebut. Wilayah ini menyumbang 23% dari populasi dunia yang berjumlah 7,59 miliar orang. 

India sebagai negara dengan total kasus virus korona tertinggi ketiga, menyumbang lebih dari 84% kasus dan kematian di Asia Selatan. Negara terpadat kedua di dunia melaporkan 145.384 kasus baru pada hari Sabtu, pendakian tercepat di dunia dan rekor kelima negara itu minggu ini, serta 794 kematian. 


Baca Juga: Ada kasus pembekuan darah, Uni Eropa meninjau vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Pemerintah India menyalahkan lonjakan ini karena  kerumunan dan keengganan untuk memakai masker. India menghitung satu dari setiap enam infeksi yang dilaporkan dalam lonjakannya saat ini. Sementara upaya meningkatkan vaksinasi dan menyuntik sekitar 4 juta orang setiap hari terkendala karena stok vaksin yang terbatas. 

Pakistan yang terkena dampak paling parah kedua di wilayah itu, berada di gelombang ketiga, mencatat lebih dari 700.000 kasus dan 15.000 kematian terkait. Jumlah kasus meningkat tajam dalam 10 hari terakhir. Para pejabat negara ini mengatakan sekarang ada lebih banyak orang dalam perawatan intensif daripada di titik lain selama pandemi. 

Sedangkan Bangladesh melaporkan sekitar 7.000 kasus sehari, dengan total sekitar 678.937 kasus. Perdana Menteri India Narendra Modi telah memberi Bangladesh 1,2 juta dosis vaksin AstraZeneca. Setidaknya 94,1 juta orang telah menerima dosis vaksin COVID-19 pertama mereka di Asia selatan pada hari Jumat, menurut angka dari Our World in Data.

Selanjutnya: Temuan Uni Eropa: Kemungkinan ada hubungan vaksin AstraZeneca & kasus pembekuan darah

Editor: Handoyo .