Kasus Covid-19 di Jakarta masih tertinggi, epidemiolog nilai PSBB transisi Gagal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jakarta kembali mencatatkan jumlah penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi kemarin, Sabtu (8/8/2020) dengan 721 kasus baru. Positifity rate dari total warga yang menjalani tes usap atau swab test pun sangat tinggi, yakni 7,4 persen. 

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, torehan tersebut menunjukkan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi gagal. "Karena pada PSBB transisi semua sektor dibuka, semua kantor dibuka, tapi apa ini PSBB Karena PSBB itu singkatanan dari pembatasan sosial, kalau dibuka semua sebenarnya sama saja dengan enggak PSBB gitu," kata Miko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/8/2020). 

Baca Juga: Masa resesi bisa jadi pintu masuk ke pasar saham untuk investasi jangka panjang


Miko memperkirakan, maksimal hanya 20 persen perusahaan di Jakarta yang menerapkan sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Namun, dia mengakui pembukaan semua sektor perkantoran juga merupakan pertimbangan yang harus dilakukan akibat krisis ekonomi yang ada. "Kalau sekarang di PSBB (ketat) lagi sebulan aja, yang dirumahkan akan banyak," ucap Miko. 

Sebagai solusi, Miko menyarankan agar Pemprov DKI memperketat protokol kesehatan, terutama di perkantoran. Protokol penggunaan masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak tak lagi cukup untuk menanggulangi penyakit menular ini. "Enggak cukup pakai masker, jaga jarak kemudian cuci tamgan pakai sabun. Contohnya perusahaan itu harus dibuat sekat (antar-orang), jadi harus begitu," ucap Miko. 

Adapun jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Sabtu (8/8/2020) adalah 25.242 orang. Dari jumlah tersebut, 15.710 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 934 orang meninggal dunia.

 Baca Juga: Brazil catatkan jumlah kematian lebih dari 100.000 orang akibat Covid-19

Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 6.914 spesimen. Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,4 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,5 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jakarta Kembali Catatkan Kasus Covid-19 Tertinggi, Epidemiolog Nilai PSBB Transisi Gagal"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .