KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan kasus Covid-19 di luar Jawa terjadi penurunan dengan kontribusi sebesar 52,3%. Airlangga memerinci, jika melihat Sumatera
share nasionalnya berjumlah 31% dengan tingkat kesembuhan 84,4%, kasus meninggalnya sebanyak 3,27%, dan
share nasional terhadap kasus aktif adalah 24,3%, serta penurunan kasus dari 9-13 Agustus 2021 adalah minus 25,72%. Di Nusa Tenggara sendiri kontribusi kasus Covid-19 terhadap nasionalnya sebesar 2%, dengan tingkat kesembuhan 89,51%, kasus meninggalnya sebanyak 2,2%, dan tingkat kasus aktif secara nasional adalah 2,23%, dan kasusnya turun antara 9-13 Agustus 2021 adalah minus 47,57%.
Baca Juga: PPKM luar Jawa-Bali berlanjut, industri berorientasi ekspor bisa beroperasi 100% Di Kalimantan, kontribusi kasus Covid-19 terhadap nasionalnya sebesar 7,92%, dengan tingkat kesembuhan 89,51%, kasus meninggalnya sebanyak 3,04%, dan tingkat kasus aktif secara nasional adalah 11,31%, dan kasusnya turun antara 9-13 Agustus 2021 adalah minus 31,3%. Di Sulawesi, kontribusi kasus Covid-19 terhadap nasionalnya sebesar 5,35%, dengan tingkat kesembuhan 85,02%, kasus meninggalnya sebanyak 2,41%, tingkat kasus aktif secara nasional adalah 9,23%, dan kasusnya turun antara 9-13 Agustus 2021 adalah minus 21,07%. Sementara di Maluku dan Papua, share nasionalnya adalah minus 1,98% kontribusi kasus Covid-19 terhadap nasionalnya sebesar 5,24%, dengan tingkat kesembuhan 79,16%, kasus meninggalnya sebanyak 1,55%, tingkat kasus aktif secara nasional adalah 9,23%, dan kasusnya turun antara 9-13 Agustus 2021 adalah minus 18,86%. “Secara keseluruhan keterisian tempat tidur (BOR) di wilayah Indonesia luar Jawa dan Bali sebanyak 41,6% dan masih bisa diturunkan karena kasus konfirmasinya adalah 26,7% dari target 40% konfresi tempat tidur,” kata Airlangga dalam Konferensi pers PPKM, Senin (23/8). Airlangga mengatakan, di luar Jawa dan Bali, terdapat perkembangan terkait level assessment yang sedikit membaik. Dari daerah terpapar Covid-19 pada level 4, dari 11 provinsi kini berubah menjadi 7 provinsi. Kemudian di level 3 dari 215 kabupaten/kota berubah menjadi 234 kabupaten/kota. Ia mengatakan jika dilihat dari level kabupaten, terdapat penurunan dari 132 kabupaten/kota menjadi 104 kabupaten/kota. Sementara itu pada level 2, dari 39 kabupaten/kota kini telah berubah menjadi 48 kabupaten/kota.
Baca Juga: Pemerintah izinkan pertandingan sepakbola Liga 1 di Jakarta tanpa penonton Airlangga juga mengatakan, dari periode 10 sampai 23 Agustus 2021, tren konfirmasi harian di kabupaten/kota menunjukkan kecenderungan turun. “Mobilitas di level 4 juga turun walaupun mobilitasnya masih ada yang di bawah 10%. Dan ada juga yang turun tajam dan situasinya mulai melandai,” ujarnya. Dari 25 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 4, terdapat 11 kabupaten/kotayang turun dari level 4 menjadi level 3 yang artinya membaik, yaitu Bengkulu Utara, Merangin, Barito Kuala, Tulang Bawang Barat, Lampung selatan, Lampung Barat, Nusa Tenggara Barat, Siak, Ende, Sikka, Rokan Hulu, dan kota Dumai. “Sisa 34 kabupaten/kota berada di level assessment 4, dan tetap akan di level 4. Nantinya akan disesuaikan dengan instruksi Menteri Dalam Negeri bahwa perpajangan akan dilakukan di luar Jawa-Bali pada 24 Agustus sampai 6 September,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto