KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) berhasil membukukan kinerja yang solid sepanjang tahun 2021. MIKA mencatatkan pendapatan di kuartal IV-2021 sebesar Rp 946 miliar atau turun 6,9% secara kuartalan. Hal ini membawa pendapatan MIKA 2021 sebesar Rp 4,4 triliun atau naik 27,3% secara
year on year. Dari sisi
bottom line, emiten rumah sakit ini membukukan laba bersih Rp 1,2 triliun sepanjang 2021 atau tumbuh 46,0% secara yoy. Sementara itu, jumlah pasien rawat inap tercatat meningkat ke level 53.000 di kuartal IV-2021 atau naik 10,4% secara kuartalan. Sedangkan untuk volume pasien rawat jalan tercatat meningkat 7,2% secara kuartalan menjadi 583.000. Alhasil, secara keseluruhan volume pasien MIKA meningkat sebesar 7,4% secara kuartalan di kuartal IV-2021.
Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi dalam risetnya pada 31 Maret menuliskan, kinerja
topline MIKA tersebut
in-line dengan estimasi Panin maupun konsensus. Sementara dari sisi
bottom line, kinerjanya di atas estimasi Panin maupun konsensus karena memenuhi 107% dan 111% dari perkiraan semula.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Migas di Tengah Tingginya Harga Gas Alam “Penurunan pendapatan MIKA di kuartal IV-2021 sejalan dengan menurunnya jumlah pasien Covid, seiring menurunnya jumlah kasus harian pada periode tersebut. Ini juga tercermin dari rata-rata pendapatan per hari menginap dan pendapatan per pasien rawat jalan yang masing-masing turun 4,3% dan 12,0% secara kuartalan,” jelasnya. Sejalan dengan jumlah kasus positif harian Covid-19 yang tercatat terus mengalami penurunan, Jonathan melakukan penyesuaian untuk estimasi pendapatan dan laba bersih MIKA di 2022. Kini, proyeksiknya MIKA akan mengantongi pendapatan Rp 4,38 triliun dan laba bersih Rp 1,06 triliun. Menurutnya, sepanjang tahun ini pertumbuhan pendapatan MIKA akan ditopang dari pemulihan volume pasien rawat inap maupun rawat jalan seiring dengan terkendalinya penambahan kasus harian dan pulihnya mobilitas. Sementara secara jangka panjang, ia juga melihat positif dari perkembangan Alteacare, di mana sebelumnya di kuartal I-2022, MIKA telah menambahkan fitur E-pharmacy. Selain itu, saat ini pihak MIKA juga tengah berfokus membangun
awareness untuk menopang pertumbuhan
traffic ke depannya.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Beli Saham ADRO, Ini Alasannya Seiring dengan pulihnya
traffic pasien, inovasi digital yang dapat menopang pertumbuhan dalam jangka panjang, serta posisi neraca yang solid untuk mendukung ekspansi dan pengembangan layanan, Jonathan pun mempertahankan
outlook positif untuk MIKA.
“Kami masih mempertahankan rekomendasi
buy untuk MIKA namun menurunkan target harga ke Rp 2.500 (sebelumnya: Rp 3.000),” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi