Kasus Covid-19 meningkat, AS ingatkan warganya agar tidak bepergian ke Turki



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperingatkan warga AS untuk tidak bepergian ke Turki karena meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di negara itu. Di saat yang bersamaan, CDC justru melonggarkan panduannya untuk batasan perjalanan ke India.

Mengutip Reuters Selasa (17/8), CDC memasukkan Turki ke negara dengan level Covid-19 sangat tinggi, yakni level 4, tetapi menurunkan India ke level 2 yakni risiko sedang.

Presiden AS Joe Biden pada 30 April memberlakukan pembatasan perjalanan baru di India sehubungan dengan Covid-19, melarang sebagian besar warga negara non-AS yang telah berada di India selama 14 hari sebelumnya untuk memasuki Amerika Serikat.


Tidak ada batasan perjalanan AS untuk pelancong dari Turki.

Baca Juga: Usai Kekhawatiran Tapering Fed Mereda, Sentimen Emas Kini Bergeser ke Tiga Hal Ini

Selain India, Amerika Serikat saat ini melarang sebagian besar warga negara non-AS yang dalam 14 hari terakhir berada di Inggris, 26 negara Schengen di Eropa tanpa kontrol perbatasan internal, atau di Irlandia, China, Afrika Selatan, Iran dan Brazil.

CDC saat ini mencantumkan lebih dari 70 negara pada peringkat penasihat perjalanannya.

Pekan lalu, CDC dan Departemen Luar Negeri AS menurunkan travel advisory Covid-19 untuk Kanada ke Level 2.

Meskipun ada perubahan, pemerintah AS tidak menunjukkan tanda-tanda akan melonggarkan pembatasan Covid-19.

Koordinator respons virus corona Gedung Putih Jeff Zients menegaskan pada 5 Agustus bahwa mengingat "varian Delta, Amerika Serikat akan mempertahankan pembatasan perjalanan yang ada pada saat ini."

Pada 9 Agustus, Kanada dibuka untuk turis Amerika yang divaksinasi penuh untuk pertama kalinya dalam 16 bulan.  Amerika Serikat belum melonggarkan pembatasan apa pun yang melarang warga non-AS yang tidak penting melintasi perbatasan daratnya dengan Meksiko dan Kanada.

Pembatasan AS saat ini telah berulang kali diperbarui dalam peningkatan 30 hari dan diharapkan akan diperpanjang sebelum berakhir pada 21 Agustus.

Selanjutnya: Parlemen AS mendesak agar ekspor teknologi drone Turki dihentikan untuk sementara

Editor: Herlina Kartika Dewi