KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kasus aktif Covid-19 di tanah air hingga pertengahan Desember 2023 ini terus bertambah. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) misalnya, mencatat jumlah kasus aktif Covid-19 pada 14 Desember 2023 lalu berjumlah 1.499 kasus. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus Corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. Terkait kenaikan kasus Covid-19 ini, Chief Executive Officer (CEO) Primaya Hospital Leona A. Karnali mengatakan rumah sakit yang dikelola Primaya selalu menyiapkan kamar isolasi dan tentunya bisa digunakan oleh pasien Covid-19.
“Saat ini RS selalu menyiapkan kamar isolasi. Namun untuk penambahan bed isolasi atau ruang khusus memang belum kami siapkan,” ungkap Leona kepada Kontan, Minggu (17/12).
Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Gencar Menambah Rumah Sakit Leona menambahkan, peningkatan kasus Covid-19 saat ini, berbeda dengan saat pandemi yang lalu. “Sebagian besar masyarakat telat divaksin, sekalipun positif covid, kasusnya tidak seberat yang dulu,” ungkapnya. Disamping itu, PRAY juga optimistis melihat perkembangan khususnya dalam industri rumah sakit di tahun depan. Dimana, PRAY juga sudah mempersiapkan sejumlah pelayanan-pelayan medis baru dan operasional rumah sakit-rumah sakit baru. "Tahun depan kami akan konsentrasi membangun dua rumah sakit yang cukup besar, sehingga penambahan RS baru akan terjadi di akhir tahun 2024,” katanya. Sebelumnya, Leona juga pernah menyebut Primaya Hospital Group siap meresmikan satu rumah sakit terbaru mereka yang terletak di pulau Sulawesi, tepatnya di kawasan Letjen Hertasning, Makassar, Sulawesi Selatan sebelum tutup tahun 2023. Terkait investasi untuk membangun satu gedung rumah sakit, Primaya telah mengalokasikan dana investasi sekitar Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar. Tak hanya itu, Leona juga optimistis hingga akhir tahun ini PRAY dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekaligus laba bersih.
Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Siap Resmikan Rumah Sakit ke-16 Tahun Ini “Sampai akhir tahun kami menargetkan pertumbuhan pendapatan di 20-23%, sedangkan laba tumbuh 40-45%. Beberapa rumah sakit kami yang baru, sudah mengalami EBITDA positif di tahun ini sehingga dapat menutupi fixed cost,” tutupnya. Sebagai tambahan informasi, PRAY pada 9 bulan pertama tahun ini mencatatkan pendapatan Rp 1,356 triliun, meningkat 21% jika dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 1,12 triliun. Sedangkan laba bersihnya senilai Rp 178,12 miliar, lebih tinggi 287,21% jika dibandingkan laba bersih hingga September 2022 yang senilai Rp 46 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi