Kasus Covid-19 meroket, okupansi rumah sakit Mitra Keluarga di atas 95%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif Covid-19 yang kembali meroket di bulan Juni ini. Lonjakan tajam penyebaran Covid-19 ini berdampak pada ketersediaan ruang di rumah sakit (RS) yang semakin terbatas.

Kondisi ini ternyata juga dialami oleh jaringan rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Head of Investor Relations Mitra Keluarga Aditya Widjaja mengungkapkan, saat ini seluruh jaringan RS Mitra Keluarga juga merawat pasien Covid-19.

Aditya bilang, pihaknya memiliki ruangan yang terpisah yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk perawatan Covid-19. Namun, tingginya kasus yang dihadapi membuat ketersediaan tempat tidur semakin menipis, bahkan ada yang sudah tidak lagi memiliki kapasitas tersisa.


"Peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini sangat tinggi, dan berdampak kepada permintaan akan tempat tidur perawatan Covid-19. Rata-rata okupansi susah di atas 95%, bahkan ada 100% di beberapa rumah sakit," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (28/6).

Kendati tingkat rata-rata okupansi sudah mendekati batas, namun MIKA masih belum berencana menggandeng perhotelan untuk menjalin kerjasama dalam mengalihkan ruang perawatan. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 melonjak, kapasitas kamar ditambah dan rumah sakit lapangan disiapkan

"Saat ini kami masih memfokuskan untuk perawatan kasus di rumah sakit kami, mengingat jumlah tenaga kesehatan yang juga terbatas," sambung Aditya.

Sebagai informasi, saat ini ada 26 rumah sakit yang berada di jaringan grup MIKA, termasuk RS Kasih. Di tengah lonjakan kasus Covid-19, MIKA menjalankan sejumlah protokol, seperti screening pasien secara ketat, pengecekan infeksi Covid-19 melalui test swab secara berkala untuk tenaga kesehatan, serta rutin melakukan disintektasi seluruh ruangan publik dan kantor di area rumah sakit.

"Juga pengaturan jam kerja tenaga kesehatan agar menjaga stamina mereka tetap prima pada saat melakukan pelayanan, peniadaan jam besuk dan membatasi pendamping pasien rawat jalan dan rawat inap," pungkas Aditya.

Selanjutnya: Kewalahan, sejumlah RS di Yogya sempat tutup sementara layanan IGD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari