KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (22/11). Hal ini terjadi seiring dengan melonjaknya kembali kasus Covid di China sehingga ada pengetatan aktivitas di beberapa kota. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kondisi tersebut mendorong permintaan terhadap aset safe haven terutama dolar AS. Pelemahan Yuan China terhadap dolar AS juga mendorong pelemahan mata uang Asia lainnya, termasuk Rupiah. "Pasalnya, China merupakan mitra dagang utama negara-negara Asia, termasuk Indonesia sehingga pengetatan aktivitas berpotensi mendorong penurunan kinerja ekspor," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/11).
Kasus Covid di China Kembali Naik, Rupiah Berpotensi Melemah Esok (22/11)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (22/11). Hal ini terjadi seiring dengan melonjaknya kembali kasus Covid di China sehingga ada pengetatan aktivitas di beberapa kota. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kondisi tersebut mendorong permintaan terhadap aset safe haven terutama dolar AS. Pelemahan Yuan China terhadap dolar AS juga mendorong pelemahan mata uang Asia lainnya, termasuk Rupiah. "Pasalnya, China merupakan mitra dagang utama negara-negara Asia, termasuk Indonesia sehingga pengetatan aktivitas berpotensi mendorong penurunan kinerja ekspor," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/11).