KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus demam berdarah dengue (DBD) semakin mengkhawatirkan. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai pekan ke-33 tahun 2024 sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian. Angka itu lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus sepanjang tahun 2023 yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian. Kota Bandung mencatatkan jumlah kasus DBD tertinggi pada periode yang sama dengan 46.594 kasus dan 281 kematian. Maka, kampanye pencegahan DBD terbaru bertema Langkah Bersama Cegah DBD diadakan di Bandung. Setelah sebelumnya di Surabaya dan Jakarta. Cara ini nalah satu kemitraan antara PT Takeda Innovative Medicines dengan Kementerian Kesehatan, pemerintah dan pemangku kepentingan setempat. Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan, DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa yang dapat menjangkit siapa saja. Di Indonesia, semua orang berisiko terkena DBD sepanjang tahun, terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup mereka.
Kasus DBD di 2024 Kalahkan 2023, Perlu Upaya Bersama Pemerintah, Pemda dan Swasta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus demam berdarah dengue (DBD) semakin mengkhawatirkan. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai pekan ke-33 tahun 2024 sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian. Angka itu lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus sepanjang tahun 2023 yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian. Kota Bandung mencatatkan jumlah kasus DBD tertinggi pada periode yang sama dengan 46.594 kasus dan 281 kematian. Maka, kampanye pencegahan DBD terbaru bertema Langkah Bersama Cegah DBD diadakan di Bandung. Setelah sebelumnya di Surabaya dan Jakarta. Cara ini nalah satu kemitraan antara PT Takeda Innovative Medicines dengan Kementerian Kesehatan, pemerintah dan pemangku kepentingan setempat. Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan, DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa yang dapat menjangkit siapa saja. Di Indonesia, semua orang berisiko terkena DBD sepanjang tahun, terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup mereka.