JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengharapkan dengan adanya ancaman pidana korporasi, praktik manajemen perusahaan makin bersih. Pengusaha juga diminta tidak menghabiskan banyak energi untuk merongrong terobosan ini namun memanfaatkannya untuk pembenahan korporasi. Hal itu diungkapkan Basaria Panjaitan, wakil ketua KPK menanggapi dampak penetapan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK). Pasalnya, saham perusahaan ini sempat jatuh drastis sehingga dirasa merugikan publik yang membeli sahamnya lewat bursa efek. 'Itu memang risiko suatu perusahaan yang terlibat dengan permasalahan-permasalahan, apalagi soal masalah korupsi. Makanya kami katakan semua perusahaan itu harus bersih," ucapnya, Kamis (27/7).
Kasus DGIK supaya perusahaan menjadi bersih
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengharapkan dengan adanya ancaman pidana korporasi, praktik manajemen perusahaan makin bersih. Pengusaha juga diminta tidak menghabiskan banyak energi untuk merongrong terobosan ini namun memanfaatkannya untuk pembenahan korporasi. Hal itu diungkapkan Basaria Panjaitan, wakil ketua KPK menanggapi dampak penetapan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK). Pasalnya, saham perusahaan ini sempat jatuh drastis sehingga dirasa merugikan publik yang membeli sahamnya lewat bursa efek. 'Itu memang risiko suatu perusahaan yang terlibat dengan permasalahan-permasalahan, apalagi soal masalah korupsi. Makanya kami katakan semua perusahaan itu harus bersih," ucapnya, Kamis (27/7).