Kasus KM Jelita bakal menggerus pendapatan TRAM 5%



JAKARTA. Kasus dugaan penyelundupan minyak yang dilakukan oleh kapal MT Jelita Bangsa milik PT Trada Shipping bakal berimbas negatif pada laporan keuangan sang induk usaha, PT Trada Maritime Tbk (TRAM).

Danny Sihanouk De Mita, Direktur Utama TRAM menuturkan, pada tahun 2013, kapal Jelita Bangsa menyokong 8,9% atau sekitar US$ 5,62 juta dari total pendapatan perusahaan yang tercatat US$ 63,13 juta.

Kontribusi sejumlah itu tentunya tidak akan lagi didapatkan sepenuhnya oleh TRAM. Pasalnya, sejak Juni 2014 lalu, kapal Jelita Bangsa tidak bisa beroperasi (off-hire) lantaran dijadikan barang bukti kasus penyelundupan minyak.


"Kami perkirakan pendapatan TRAM tahun 2014 yang hilang akibat status off-hire kapal Jelita Bangsa sebesar 5%," ungkap Danny dalam paparan publik, Rabu (19/11).

Masalah ini berawal dari penangkapan kapal Jelita Bangsa di Kepulauan Riau pada 3 Juni 2014. Kapal itu tertangkap tangan sedang memindahkan minyak ke kapal MT Ocean Maju.

Saat itu, Jelita Bangsa mengangkut muatan minyak sekitar 59.000 metrik ton (MT), sekitar separuh dari kapasitas total kapal itu yang sebanyak 107.000 MT.

Sementara, MT Ocean Maju merupakan kapal motor kecil dengan kapasitas angkut maksimum 2.000 MT.  Jumlah minyak yang diduga telah ditransfer dari Jelita Bangsa ke Ocean Maju adalah 1.200 MT.

Danny bilang, proses investigasi atas masalah tersebut sudah selesai dan menghasilkan beberapa tersangka, yakni oknum nakhoda dan mualim kedua kapal tersebut. "Perseroan sendiri tidak terlibat dalam kasus tersebut," terang Danny.

Namun, berhubung kapal Jelita Bangsa dibutuhkan sebagai barang bukti dalam proses persidangan, Trada Shipping belum bisa mengoperasikan kapal tersebut. 

Kasus ini mencuat ke permukaan lantaran Trada Shipping, melalui kapal Jelita Bangsa, memiliki kontrak time charter jangka panjang selama 5 (lima) tahhn dari PT Pertamina (Persero). Trada Shipping sendiri adalah perusahaan patungan antara TRAM dengan perusahaan asal Jepang, Asahi Tanker.

TRAM menguasai 51% saham Trada Shipping, sementara Asahi memiliki 49%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto