Kasus Lolly Vadel Termasuk Child Grooming Enggak Sih? Ini Penjelasannya



MOMSMONEY.ID - Menyusul kasus Lolly Vadel, fenomena child grooming jadi perhatian khusus perlindungan anak-anak karena bisa terjadi tanpa disadari oleh korbannya.

Child grooming merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kekerasan dan pelecehan pada anak-anak di bawah umur.

Baru-baru ini, istilah child grooming kembali menjadi sorotan karena kasus yang terjadi antara Lolly dan Vadel.


Banyak netizen menilai bahwa Vadel melakukan child grooming kepada Lolly yang membuatnya takut kehilangan Vadel.

Baca Juga: 4 Manfaat Rutin Menulis Jurnal Diary Buat Kesehatan Mental dan Pikiran

Melansir dari laman NSPCC (National Society of Prevention of Cruelty to Children), child grooming adalah tindakan pelecehan yang dilakukan oleh orang dewasa pada anak di bawah umur.

Caranya adalah dengan membangun hubungan yang kemudian membuat anak-anak tersebut jadi memiliki kepercayaan secara emosional pada orang dewasa.

Hal tersebut jadi berbahaya sebab tujuannya adalah untuk memanipulasi, mengeksploitasi, dan melecehkan anak-anak baik secara fisik, emosi, hingga seksual.

Siapa pun bisa menjadi groomer, sebutan untuk pelaku child grooming, tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan juga ras yang berlangsung dengan periode tak terbatas.

Ada beberapa tahap dari child grooming yang dilansir dari laman Center for Children Protection, yaitu:

Baca Juga: Cara Melakukan Terapi Butterfly Hug untuk Serangan Panik dan Kecemasan

1. Menargetkan anak-anak dengan menarik perhatiannya

2. Mendapatkan kepercayaan dari orang tua atau pengasuh anak tersebut

3. Memanjakan dan memberikan perhatian lebih

4. Mengisolasi atau hanya mengijinkan anak-anak berada di jangkauannya

5. Menunjukkan ketertarikan seksual dalam hubungan tersebut

6. Menjadi pemegang kontrol dalam hubungan tersebut

Baca Juga: Kenali Apa Itu Slow Living, Gaya Hidup Anti Stres Masa Kini

Selain perlu untuk mengetahui beberapa tahapan dalam child grooming, penting juga untuk mengetahui beberapa tipe child grooming.

Seperti hubungan romantis atau pacaran dan sebagai mentor atau pembimbing yang sering kali dijadikan modus dalam child grooming.

Walau susah untuk menentukan dengan pasti apakah seorang anak berada dalam situasi child grooming, namun ada beberapa tanda yang bisa digunakan untuk mengetahuinya.

Seperti memiliki pasangan yang jauh lebih tua, lebih suka menghabiskan waktu dengan pasangan dan memiliki ketergantungan pada alkohol di bawah umur.

Tanda lain seperti memiliki keinginan seksual yang tinggi dibanding dengan anak-anak atau remaja seumurannya juga bisa jadi tanda seseorang mengalami child grooming.

Ada pula dampak jangka panjang atau pendek yang mungkin dialami anak-anak setelah mengalami child grooming. Seperti trauma, kesulitan tidur, cemas, hingga depresi.

Demikianlah pengertian dan penjelasan singkat tentang child grooming beserta tandanya yang jarang disadari oleh kebanyakan orang.

Selanjutnya: Tinggal 2 Hari, Nikmati Promo Potongan Rp 100.00 dari Mothercare!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Christ Penthatesia