KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyoroti kenaikan kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Seperti diketahui, jumlah penambahan kasus harian di Indonesia di pekan lalu mengalami lonjakan cukup tinggi. Bahkan pada Rabu (8/7), jumlah kasus baru dalam 1 hari rekor setelah bertambah 2.657 kasus.
Baca Juga: Presiden Jokowi soroti melonjaknya kasus corona di DKI Jakarta Walau kemudian berangsur turun, namun jumlah tambahan kasus baru dalam 1 hari masih di atas 1.500 kasus. Pada Minggu (12/7), ada 1.681 kasus positif virus corona baru. "Saya ingin memberikan pengarahan mengenai apa yang harus segera kita lakukan dalam menyikapi adanya kenaikan kasus positif, kasus baru yang bertambah," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19, Senin (13/7). Tiga hal yang menjadi pesan utama dari presiden ketujuh Indonesia tersebut.
Pertama, berkaitan dengan memasifkan
testing,
tracing, dan
treatment. Jokowi mendorong penambahan jumlah laboratorium dan laboratorium
mobile untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan. Ia menargetkan jumlah pemeriksaan mencapai 30.000 spesimen per hari.
Kedua, pengendalian wilayah perbatasan dan transportasi antar wilayah juga menjadi perhatian pemerintah. Sehingga tidak ada kasus yang dibawa dari luar ke Indonesia. "Ini betul-betul harus kita jadikan perhatikan lagi karena
imported case dari luar negeri juga kita lihat meningkat," terang Jokowi.
Baca Juga: Ingatkan kasus positif corona di Indonesia melonjak, Jokowi: Ini lampu merah Ketiga, penekanan untuk melakukan komunikasi yang partisipatif. Termasuk menggunakan basis keilmuan yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Saat ini gerakan disiplin protokol kesehatan disampaikan Jokowi telah menurun. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan untuk memasifkan kembali hal tersebut. Asal tahu saja hingga saat ini total terdapat 75.699 kasus. Dari angka tersebut sebanyak 35.638 kasus berhasil sembuh dan 3.606 kasus meninggal dunia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari