Kasus positif virus corona melonjak tajam, terutama di empat negara ini



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pandemi corona belum menunjukkan tanda-tanda berakhir jelang tutup tahun 2020. Bahkan, jumlah kasus positif virus corona di sejumlah negara kembali meningkat tajam.

Mengutip data Worldometer pada Minggu (13/12/2020), kasus positif virus corona di seluruh dunia mencapai 72.190.656 kasus, dengan 1.613.266 orang meninggal dunia, dan 50.571.442 pasien berhasil sembuh. Meski program vaksinasi di sejumlah negara telah dimulai, namun penyebaran kasus positif virus corona di dunia masih terus terjadi.

Berikut empat negara yang mengalami lonjakan tajam kasus positif virus corona:

1. Corona di Amerika Serikat (AS)


Melansir CNN, Minggu (13/12/2020), meskipun mulai Senin (14/12/2020), AS mulai melakukan vaksinasi vaksin corona terhadap warganya, pada Sabtu (12/12/2020), rawat inap Covid-19 di AS diisi oleh 108.487 pasien.

Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi yang terjadi pada tujuh hari berturut-turut. Bahkan, negara adidaya tersebut mencatat bahwa dalam empat hari terdapat penambahan sebesar 1 juta kasus.

Lonjakan kasus ini terjadi dalam dua bulan terakhir, padahal sebelumnya negara tersebut mencapai angka 8 juta kasus dalam delapan bulan. Akan tetapi angka tersebut dapat berkali-kali lipat dalam waktu yang lebih singkat.

Pada Jumat (11/12/2020), ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengesahkan vaksin Pfizer untuk penggunaan darurat, AS telah mencatat lebih dari 3.300 kematian akibat Covid-19 dalam satu hari.

Baca juga: Lelang mobil dinas Rp 50-an juta Panther Touring & Baleno, ditutup hari ini

2. Corona di Rusia

Mengutip Reuters, Minggu (13/12/2020), dalam 24 jam terakhir, Rusia mengonfirmasi adanya penambahan kasus positif virus corona sebanyak 28.080 kasus. Penghitungan tersebut sudah mencakup Moskow yang memiliki 6.425 kasus.

Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di negara tersebut adalah 2.653.928 kasus positif virus corona. Dari kasus tersebut, sebanyak 488 orang meninggal dalam semalam, sehingga total angka kematian mencapai 46.941.

Editor: Adi Wikanto