KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus yang sedang membelit PT Sunprima Nusantara Pembiayaan atau SNP Finance atas ketidakmampuan membayar medium term notes yang diterbitkan (MTN) memang kembali mencoreng nama industri multifinance. Namun Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) meminta kasus ini tidak dipukul rata secara industri. Ketua APPI Suwandi Wiratno mengatakan, secara garis besar SNP Finance memang masih dalam naungan perusahaan yang bergerak di industri pembiayaan. Namun, fokus bisnis yang dijalankan berbeda yakni lebih pada pembiayaan elektronik, perabot rumah tangga dan perangkat gawai. Sementara, masih banyak pemain yang memfokuskan diri bermain di industri otomotif baik mobil maupun motor. Melihat kasus yang terjadi ini, Suwandi juga tidak melihat pemain industri menahan diri untuk menerbitkan surat utang. Ambil contoh, Astra Sedaya Finance maupun Indomobil Finance yang tengah bersiap merilis surat utang.
Kasus SNP Finance tidak bisa dipukul rata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus yang sedang membelit PT Sunprima Nusantara Pembiayaan atau SNP Finance atas ketidakmampuan membayar medium term notes yang diterbitkan (MTN) memang kembali mencoreng nama industri multifinance. Namun Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) meminta kasus ini tidak dipukul rata secara industri. Ketua APPI Suwandi Wiratno mengatakan, secara garis besar SNP Finance memang masih dalam naungan perusahaan yang bergerak di industri pembiayaan. Namun, fokus bisnis yang dijalankan berbeda yakni lebih pada pembiayaan elektronik, perabot rumah tangga dan perangkat gawai. Sementara, masih banyak pemain yang memfokuskan diri bermain di industri otomotif baik mobil maupun motor. Melihat kasus yang terjadi ini, Suwandi juga tidak melihat pemain industri menahan diri untuk menerbitkan surat utang. Ambil contoh, Astra Sedaya Finance maupun Indomobil Finance yang tengah bersiap merilis surat utang.