Hukuman mati eks menteri China diundur 2 tahun



BEIJING. Hari ini, Pengadilan di China menjatuhkan vonis mati untuk mantan menteri kereta api, Liu Zhijun. Xinhua News Agency menulis, ia terbukti bersalah karena menerima suap dan melakukan penyimpangan wewenang selama dua tahun menjabat.

Banyak yang beranggapan, penangguhan ini adalah ujian bagi Presiden China, Xi Jinping, yang terkenal ketat menindak kasus korupsi.

Perlu diketahui, Zhijun yang juga dikenal dengan julukan "Great Leap" pernah berambisi mengembangkan teknologi kereta super cepat. Tapi, pada Februari 2011, ia di copot dengan alasan pelanggaran disiplin tingkat tinggi.


Saat proses penyidikan, Zhijun terbukti membantu Ding Yuxin, seorang wanita yang merupakan pebisnis di bidang infrastruktur. Tender konsultan proyek transportasi senilai 3 miliar yuan atau US$ 489 juta gol berkat Zhijun. Sebagai imbalannya, sang menteri mengantongi 10 juta yuan. Kesepakatan ini dianggap ilegal oleh China.

Mari kita review saat ia menjabat, sebuah kereta super cepat mengalami kecelakaan di bagian timur kota Wenzhou. Dalam peristiwa itu 172 orang tewas.

Publik terus menghujani pemerintah dengan kecaman. Mereka menuntut jaminan keselamatan saat menggunalan alat transportasi umum.

Kementerian dianggap mengorbankan keselamatan penumpang. Kinerjanya mencolok sebatas keinginan menuntaskan proyek-proyek perluasan jaringan kereta cepat.

Lembaga pemerintahan ini makin terpuruk setelah sejumlah korupsi menteri transportasi terkuak. Dari peristiwa inilah, pada Maret lalu pemerintah China memisahkan fungsi kementerian transportasi antara peran administratif dan komersial.

Editor: