Kasus virus corona global segera melampaui 30 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus virus corona global diperkirakan akan melewati 30 juta pada Kamis (17/9), menurut penghitungan Reuters. Pandemi corona tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

India menjadi fokus pusat pandemi terbaru. Tapi gabungan Amerika utara dan selatan menyumbang hampir setengah dari kasus global.

Jumlah kasus harian baru global mencapai tingkat rekor dalam beberapa hari terakhir. Kematian akibat corona mendekati 1 juta di tengah upaya pengembangan vaksin corona.


Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), jumlah resmi kasus virus corona global sekarang lebih dari lima kali lipat jumlah penyakit influenza parah yang tercatat setiap tahun.

Baca Juga: PBB: Virus corona adalah ancaman keamanan nomor satu dunia

Di seluruh dunia, terdapat hampir 1 juta kematian. Tapi, penghitungan ini dianggap terlambat mengingat masa inkubasi virus selama dua minggu. Tingkat kematian melampaui kisaran atas 290.000 hingga 650.000 kematian tahunan yang terkait dengan influenza.

Kemarin, India negara kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) yang mencatat lebih dari 5 juta kasus. Negara dengan penduduk terbesar kedua dunia ini melaporkan lebih banyak kasus harian baru daripada AS sejak pertengahan Agustus. India menyumbang lebih dari 16% kasus global yang diketahui.

AS mencatat sekitar 20% dari semua kasus global meskipun hanya memiliki 4% dari populasi dunia. Brasil, negara terparah ketiga, menyumbang sekitar 15% dari kasus global.

Perlu waktu 18 hari untuk kasus global melonjak dari 25 juta menjadi lebih dari 30 juta. Butuh waktu 20 hari bagi dunia untuk mencatat kenaikan kasus dari 20 juta menjadi 25 juta dan 19 hari untuk naik dari 15 juta menjadi 20 juta.

Baca Juga: Rekor lagi, India catatkan 97.894 kasus positif virus corona dalam 24 jam terakhir

Kasus harian baru tingkat global melambat, mencerminkan kemajuan dalam pengendalian penyakit di banyak negara meskipun ada beberapa lonjakan besar. Pakar kesehatan menekankan bahwa data resmi hampir pasti tidak dilaporkan baik infeksi maupun kematian, terutama di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas.

Perlombaan untuk mengembangkan dan memasarkan vaksin virus corona baru semakin heboh dalam beberapa pekan terakhir dengan sekitar 200 kandidat dalam pengembangan secara global. Presiden AS Donald Trump mengatakan negaranya dapat memiliki vaksin yang siap untuk didistribusikan sebelum pemilu AS pada 3 November. Sementara seorang pejabat kesehatan China minggu ini mengatakan China mungkin memiliki vaksin yang siap untuk digunakan publik pada awal November.

Meski potensi virus corona masih jauh dari flu Spanyol 1918 yang menginfeksi sekitar 500 juta orang dan menewaskan setidaknya 10% dari jumlah tersebut, para ahli khawatir data yang tersedia meremehkan dampak sebenarnya dari pandemi.

Selanjutnya: Kluster pilkada mulai muncul, pengumpulan massa saat kampanye sebaiknya dibatasi

Editor: Wahyu T.Rahmawati