KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kementerian Pertahanan Korea Selatan memutuskan untuk membatalkan pelatihan reguler untuk pasukan cadangan pada tahun ini. Seorang pejabat dari Kementerian Pertahanan menyebut, alasan pembatalan ini dilakukan karena lonjakan kasus virus corona di Negeri Ginseng tersebut. Sesi pelatihan untuk 2,75 juta pasukan di Korea Selatan seharusnya dimulai pada bulan September, dengan jumlah yang diperkecil setelah penundaan selama berbulan-bulan karena pandemi Covid-19. Tetapi kementerian memutuskan untuk tidak melakukan program lapangan. Para pejabat menyebut sebaliknya meminta pasukan mengambil program online untuk bergabung dengan upaya nasional mengatasi krisis virus corona.
Baca Juga: Inilah sosok Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong Un yang tengah naik daun Ini adalah pertama kalinya militer menyesuaikan pelatihan untuk pasukan cadangan sejak pelaksanaannya pada tahun 1968. Asal tahu saja, pria Korea Selatan diharuskan menjalani satu sesi pelatihan selama satu hingga tiga hari dalam durasi per tahun sebagai pasukan cadangan selama enam tahun setelah menyelesaikan dinas wajib militernya. Langkah pembatalan ini dilakukan karena Korea Selatan telah melihat lonjakan kasus Covid-19 baru selama seminggu terakhir. Pada Jumat (21/8), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), melaporkan 324 lebih banyak kasus Covid-19, yang merupakan tertinggi dalam lima bulan. Pada hari ini, Kementerian Pertahanan juga melaporkan dua pasien virus corona tambahan di antara anggota militer, sehingga total kasus positif menjadi 92. Seorang tentara Angkatan Darat menunjukkan gejala saat berada di bawah karantina di pangkalannya di Yangyang, 215 kilometer timur Seoul, setelah kembali dari liburan awal pekan ini, menurut kementerian. Sekitar 80 anggota pangkalan telah menjalani tes virus corona. Baca Juga: Korea Selatan alami lonjakan kasus Covid-19, Gereja Sarang Jeil kembali jadi sorotan