Kasus virus corona, PDPI: Tahan diri bepergian ke China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini penyebaran virus corona semakin cepat meluas ke berbagai negara, jumlah korban pun kian bertambah. Banyaknya korban membuat seluruh pihak tak berhenti memberikan imbauan, salah satunya adalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Bendahara Umum PDPI dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K)., FISR. mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan dan rajin mencuci tangan. Terlebih setelah menyentuh benda yang digunakan banyak orang, seperti gagang tangga, tombol lift, bahkan gagang pintu.

"Virus Corona bisa menular lewat medium tersebut. Misalnya, setelah kita menyentuh benda yang sama dengan orang yang terinfeksi virus, kemudian kita mengusap mata atau hidung, maka virusnya dapat masuk dari situ," ujar Fathiyah saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (26/1).

Baca Juga: Sama-sama virus corona ini, perbedaan SARS, MERS, dan pneumonia Wuhan

Selain itu, Fathiyah juga mengimbau agar masyarakat saat ini menahan diri untuk bepergian ke China. Fathiyah juga mengingatkan agar masyarakat selalu berhati-hati apabila berdekatan dengan warga negara China yang memiliki gejala respiratorik.

Seperti yang diketahui, gejala virus Corona ini sangatlah umum, yaitu seperti demam, pilek, nyeri otot, hingga sesak napas. Namun, apabila setelah 14 hari seseorang masih mengalami gejala-gejala tersebut, maka ada kemungkinan orang tersebut terinfeksi virus.

"Penyebaran virus Corona ini melalui udara, percikan seperti bersin dan batuk, serta lewat sentuhan," kata Fathiyah.

Baca Juga: Virus corona semakin menyebar, Menteri Kesehatan China beri peringatan

Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat menghambat atau mencegah penyebaran virus. Bahkan, jangka waktu penyebaran virus hingga menjadi parah pun masih dalam tahap observasi.

Untuk itu, apabila seseorang terinfeksi virus ini, maka harus segera dilakukan isolasi simptomatik sesuai dengan gejala yang dialaminya.

"Saat isolasi, lebih baik tidak berdekatan dengan orang lain untuk mencegah penularan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto