KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menanggapi tudingan seorang warganet yang menyebut kasus penyerangan terhadapnya merupakan rekayasa. Tuduhan ini muncul karena ada cuplikan video yang menunjukkan Novel masih bisa melihat setelah diserang orang tak dikenal. Melalui keterangan tertulis yang disampaikan kuasa hukumnya, Alghiffari Aqsa, Novel menjelaskan bahwa video itu diambil pada kurun waktu April-Juli 2017. Novel mengatakan, saat itu ia belum menjalani operasi osteo odonto keratoprosthesis (OOKP). Baca Juga: Jadi Kapolri baru, Jokowi minta Idham selesaikan kasus Novel Baswedan awal Desember
Kasusnya dituding rekayasa karena bisa melirik, Novel Baswedan angkat bicara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menanggapi tudingan seorang warganet yang menyebut kasus penyerangan terhadapnya merupakan rekayasa. Tuduhan ini muncul karena ada cuplikan video yang menunjukkan Novel masih bisa melihat setelah diserang orang tak dikenal. Melalui keterangan tertulis yang disampaikan kuasa hukumnya, Alghiffari Aqsa, Novel menjelaskan bahwa video itu diambil pada kurun waktu April-Juli 2017. Novel mengatakan, saat itu ia belum menjalani operasi osteo odonto keratoprosthesis (OOKP). Baca Juga: Jadi Kapolri baru, Jokowi minta Idham selesaikan kasus Novel Baswedan awal Desember