KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) 25 basis poin (bps) menjadi 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI beberapa waktu lalu. Kebijakan tersebut tentu berimbas langsung pada emiten properti yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maklum, penjualan properti di Tanah Air saat ini masih bergantung pada kredit perbankan. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyebut kinerja keuangan emiten properti saat ini tergantung pada permintaan masyarakat dan kebijakan perbankan. Emiten tersebut saat ini tinggal berharap perbankan tidak ikut menaikkan suku bunga mengikuti suku bunga acuan BI.
Kata analis CSA Research prospek emiten properti pasca kenaikan bunga acuan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) 25 basis poin (bps) menjadi 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI beberapa waktu lalu. Kebijakan tersebut tentu berimbas langsung pada emiten properti yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maklum, penjualan properti di Tanah Air saat ini masih bergantung pada kredit perbankan. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyebut kinerja keuangan emiten properti saat ini tergantung pada permintaan masyarakat dan kebijakan perbankan. Emiten tersebut saat ini tinggal berharap perbankan tidak ikut menaikkan suku bunga mengikuti suku bunga acuan BI.