JAKARTA. Isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet kerja kembali menyeruak. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengganti para menterinya dalam waktu dekat. Beberapa yang menjadi perhatian adalah kinerja dari tim ekonomi kabinet kerja. Analia OSO Sekuritas, Riska Afriani bilang, pada dasarnya reshuffle harus dilakukan hal ini supaya terus memacu kinerja pemerintahan supaya lebih bagus, khususnya untuk tim ekonomi kabinet kerja. "Reshuffle perlu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja menteri yang kurang bagus," ujar Riska kepada KONTAN, Rabu (12/7). Sejauh ini, Presiden tercatat sudah merombak dua kali jajaran pembantu pemerintahannya yakni pada Rabu, 12 Agustus 2015 dan Rabu, 27 Juli 2016. Juga sekali untuk kejadian luar biasa, yakni ketika Arcandra Tahar diberhentikan dari menteri dan Ignasius Jonan menggantikan tempatnya pada Jumat, 14 Oktober 2016.
Kata analis saham terkait isu reshuffle kabinet
JAKARTA. Isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet kerja kembali menyeruak. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengganti para menterinya dalam waktu dekat. Beberapa yang menjadi perhatian adalah kinerja dari tim ekonomi kabinet kerja. Analia OSO Sekuritas, Riska Afriani bilang, pada dasarnya reshuffle harus dilakukan hal ini supaya terus memacu kinerja pemerintahan supaya lebih bagus, khususnya untuk tim ekonomi kabinet kerja. "Reshuffle perlu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja menteri yang kurang bagus," ujar Riska kepada KONTAN, Rabu (12/7). Sejauh ini, Presiden tercatat sudah merombak dua kali jajaran pembantu pemerintahannya yakni pada Rabu, 12 Agustus 2015 dan Rabu, 27 Juli 2016. Juga sekali untuk kejadian luar biasa, yakni ketika Arcandra Tahar diberhentikan dari menteri dan Ignasius Jonan menggantikan tempatnya pada Jumat, 14 Oktober 2016.