Kata analis soal rupiah Kamis ini



JAKARTA. Rilisnya data perekonomian Amerika Serikat (AS) membuat mata uang Negara Paman Sam tersebut kembali memukul kinerja rupiah hari ini. Di pasar spot, Kamis (11/6), rupiah melemah 0,05% menjadi Rp 13.322. Sebaliknya, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) menguat 0,27% ke level Rp 13.292.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, dari sisi dalam negeri belum ada faktor yang menunjang kinerja rupiah. Apalagi pada Kamis (11/6) malam, AS akan merilis data perekonomian mereka.

Misalnya saja data Core Retail Sales yang diprediksi sebesar 0,7%, lebih bagus dari posisi bulan April yang mencapai 0,1%. Ada pula data Retail Sales AS per Mei 2015 yang diproyeksikan berkisar 1,1%, lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 0%. Lalu data klaim pengangguran alias Unemployment Claims yang dinilai bertengger di angka 277.000 orang, naik ketimbnag posisi minggu sebelumnya yang mencapai 276.000 orang.


Jika realisasi data kinerja AS membaik, lanjut Agus, besar peluang dollar AS akan kembali memukul rupiah. Sebab, hal ini makin meningkatkan spekulasi kenaikan suku bunga AS oleh Bank Sentral Amerika (The Fed). Sebaliknya jika data tersebut buruk, maka rupiah bisa mencuri kesempatan untuk menguat.

Sebelumnya, AS telah meluncurkan data indeks pertumbuhan manufaktur yakni ISM Manufacturing PMI per Mei 2015 yang mencapai 52,8. Angka tersebut melebihi ekspektasi pasar serta lebih tinggi ketimbang posisi bulan sebelumnya yang berkisar 51,5.

Pekan lalu, mereka juga merilis data perubahan data perubahan tenaga kerja di luar sektor pertanian alias Non-Farm Employment Change AS per Mei 2015 yang mencapai 280.000 jiwa, naik ketimbang posisi bulan sebelumnya sebesar 221.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto