KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, saham konstruksi pelat merah mencatat pertumbuhan negatif. Para pelaku pasar nampaknya mengkhawatirkan kondisi kas operasional para emiten tersebut. Bagaimana tidak, para emiten konstruksi BUMN seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat arus kas operasional yang minus berkat kontrak turnkey. Padahal, arus kas operasional jadi penentu apakah si emiten mampu membiayai proyek yang mereka kerjakan. Hal ini jelas membuat para pelaku pasar waswas memegang saham-saham tersebut. Saham emiten konstruksi ini pun akhirnya ditinggalkan, menjadikan saham mereka memerah sejak awal tahun.
Kata analis tentang kas emiten konstruksi BUMN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, saham konstruksi pelat merah mencatat pertumbuhan negatif. Para pelaku pasar nampaknya mengkhawatirkan kondisi kas operasional para emiten tersebut. Bagaimana tidak, para emiten konstruksi BUMN seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat arus kas operasional yang minus berkat kontrak turnkey. Padahal, arus kas operasional jadi penentu apakah si emiten mampu membiayai proyek yang mereka kerjakan. Hal ini jelas membuat para pelaku pasar waswas memegang saham-saham tersebut. Saham emiten konstruksi ini pun akhirnya ditinggalkan, menjadikan saham mereka memerah sejak awal tahun.