Kata Analis Terkait Keterlibatan Grup Salim di IPO Amman Mineral



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rencana penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) PT Amman Mineral Internasional terus bergulir. Merujuk pada pemegang saham, terlihat adanya Grup Salim di dalamnya.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan bahwa secara prospek dengan adanya hubungan bersama Grup Salim maka akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Apalagi prospek pada bisnis komoditas masih baik.

"Dengan potensi valuasi di masa mendatang, ditambah dengan sinergi dari Grup Salim tentunya akan memberikan nilai tambah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/2).


Baca Juga: Amman Mineral Internasional Bakal IPO, Grup Salim & Afiliasi Pegang Mayoritas Saham

Sebagai informasi, Medco Energi Internasional (MEDC) memiliki 23,13% kepemilikan saham tidak langsung di AMNT lewat Amman Mineral Internasional. Pemegang saham utama lainnya termasuk PT Sumber Gemilang Persada (SGP) 35,57% dan PT AP Investment 17,08%.

SGP sendiri diisi oleh Agoes Projosasmito sebagai Direktur, sekaligus Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Keberadaannya merepresentasikan kepentingan Grup Salim melalui kedekatannya dengan Anthoni Salim.

Namun Nico belum bisa membeberkan terkait dampak positif terhadap emiten-emiten yang terlibat. Menurutnya, dampak positif, khususnya ke kinerja tergantung dari peran dalam pengembangan bisnis yang dilakukan.

"Yang jelas, prospek permintaan kepada Amman Mineral ke depan masih cukup tinggi," katanya.

Dari keuangan, Nico melihat prospeknya juga menarik. Terlebih hingga September 2022, Amman Mineral mencatatkan kenaikan penjualan hingga 121% menjadi US$ 1,98 miliar.

Baca Juga: IPO Amman Mineral Internasional Tengah Bergulir, OJK: Dalam Tahap Penelaahan Dokumen

Sementara itu, laba bersih perusahaan juga meroket 253% selama periode yang sama menjadi US$ 748 juta. Kenaikan tersebut terjadi karena volume penjualan perusahaan yang naik signifikan, sedangkan harga jual rata-rata untuk kedua komoditas tersebut tercatat lebih rendah.

EBITDA perusahaan hingga akhir September tercatat sebesar US$ 1,19 miliar. Sedangkan untuk 12 bulan atau empat kuartal terakhir (LTM) EBITDA perusahaan tercatat senilai US$ 1,43 miliar.

"Dengan estimasi valuasi (enterprise value/EV) dapat mencapai 5 kali EBITDA, maka secara keuangan prospek Amman sangat menarik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli