Kata Gapki atas kemenangan RI atas iklan sawit di Prancis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini, Indonesia memenangkan gugatan atas iklan minyak kelapa sawit Indonesia di Lyon, Prancis. Kemenangan ini merupakan keputusan resmi komisi etika periklanan Prancis (Jury de Deontologie Publicitaire/JDP) pada 15 Juni 2018.

Ketua Umum Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Joko Supriyono memandang, kemengangan ini merupakan sebuah bukti bahwa segala bentuk kampanye anti sawit dan seluruh tindakan diskriminasi terhadap sawit tidak dibenarkan oleh hukum Eropa.

Kemenangan ini pun dianggap bisa berdampak positif bagi Indonesia juga terlebih bagi penjualan minyak sawit Indonesia. “Paling tidak, ini memberi kenyamanan bagi rekan bisnis kita di Eropa untuk tetap membeli sawit Indonesia,” ujar Joko kepada Kontan.co.id, Sabtu (30/6).


Sementara itu, Direktur Pengamanan Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Pradnyawati mengatakan dengan adanya kemenangan ini, klaim Indonesia atas minyak sawit yang berkelanjutan diakui.

Ini dikarenakan adanya bukti-bukti yang diajukan baik regulasi maupun implementasi. Ini pun menjadi sebuah kampanye positif untuk minyak sawit, tidak hanya di Prancis dan Eropa, namun seluruh dunia.

“Dengan kata lain, klaim Indonesia bahwa minyak sawit Indonesia lebih sustainable dan ramah lingkungan terjustifikasi oleh argumen dan bukti-bukti yang kita sampaikan,” ujar Pradnyawati.

Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Perdagangan, kasus ini dimulai sejak iklan minyak kelapa sawit Indonesia yang diterbitkan akhir tahun lalu oleh Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lyon dengan informasi 'L’huile de palme Indonésienne est plus durable et plus écologique' atau 'Minyak kelapa sawit Indonesia lebih berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan' diadukan ke JDP. Pelapor mengadukan pernyataan dalam iklan sebagai pernyataan yang tidak benar dan tidak berdasar.

Namun, setelah melewati berbagai proses, salah satu kesimpulan JDP adalh JDP mengakui data dan dokumen yang disampaikan oleh ITPC Lyon selama pemeriksaan menunjukkan adanya evolusi undang-undang dan sertifikasi produksi minyak kelapa sawit di Indonesia.

Hal ini mengarah pada produksi minyak kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan.

Dengan adanya berbagai pembuktian terkait kelapa sawit Indonesia, Pradnyawati pun mengatakan, ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor minyak sawitnya ke Uni Eropa.

Sampai saat ini, pemerintah dan industri pun tak berhenti melakukan kampanye positif terkait kelapa sawit Indonesia. Menurut Joko, Gapki bersama dengan pemerintah pun terus melakukan lobi dan komunikasi dengan pemerintah negara pembeli juga melakukan bisnis forum di berbagai negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto