Kata Gerindra soal ancaman PKB cabut dukungan



JAKARTA. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik mengatakan, ancaman anggota  "Koalisi Kekeluargaan", Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mencabut dukungannya terhadap Sandiaga Uno, bukanlah sebuah bentuk ketakutan akan ditinggal oleh Gerindra.

PKB mengancam akan mencabut dukungan terhadap Sandiaga pada Pilkada DKI 2017 jika Sandiaga memilih tawaran PKS untuk menggandeng Mardani Ali Sera sebagai bakal calon wakil gubernur.

Taufik menilai, pernyataan PKB itu wajar saja, karena sebelumnya PKB menawarkan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah sebagai pendamping Sandiaga. "Enggak (bukan ketakutan), saya kira sudah didiskusikan. Kan yang melakukan fit and proper mereka juga, PKB, Demokrat, Gerindra, kemarin kan begitu," ujar Taufik, Jumat (9/9).


Selain mengancam akan menarik dukungan, PKB juga mengancam akan mengalihkan dukungannya ke bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra. Terkait hal itu, Taufik mengatakan, saat pertemuan dengan PKB, partai tersebut tak pernah mengeluarkan pernyataan apapun.

Taufik merasa hubungan antara Gerindra dan PKB masih dalam keadaan baik. "Enggak ada itu (mengalihkan dukungan ke Yusril), aman. Kan ikut mereka melakukan fit and proper, orang nyalonin (menawarkan) boleh dong, masa enggak boleh," tuturnya.

Katanya, merupakan hak PKS untuk menawarkan calon pendamping untuk Sandiaga tanpa harus meminta izin ke partai yang berkoalisi. Namun, seluruh calon akan dilakukan uji kelayakan tanpa terkecuali.

Meski PKB mencabut dukungannya, syarat kursi untuk mengusung Sandiaga tetap akan terpenuhi. Gerindra yang saat ini memiliki 15 kursi di DPRD mengklaim telah mendapatkan surat rekomendasi dari PKS yang memiliki 11 kursi. Artinya, 26 kursi yang dimiliki Sandiaga lebih dari cukup untuk mengantarkannya menjadi calon Gubernur DKI. (David Oliver Purba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini